ABNnews – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat pemeriksaan manifest penumpang dan kendaraan setelah menemukan 13% kendaraan golongan IVA salah mengisi data saat pembelian tiket. Temuan ini membuat ASDP menerapkan kebijakan tegas di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Manifest menjadi dokumen penting yang berisi data penumpang dan kendaraan, termasuk bayi, sebagai landasan keselamatan pelayaran. ASDP mewajibkan setiap pengemudi menginput data secara lengkap dan benar, lalu diverifikasi oleh petugas ferry saat boarding atau antre parkir sebelum masuk kapal.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan integritas manifest adalah bagian dari ekosistem keselamatan yang melibatkan semua pihak.
Melalui sistem digital Ferizy, pengguna jasa dapat mengisi data lengkap saat membeli tiket daring, sekaligus memperbaruinya sebelum check in di pelabuhan.
“Keberhasilan ini bergantung pada kedisiplinan pengemudi dan perusahaan angkutan umum,” ujarnya.
Sesuai Permenhub No. 26 Tahun 2015, pengemudi bertanggung jawab memastikan nama seluruh penumpang sudah terinput sebelum barcode tiket dipindai di dermaga. Perusahaan angkutan umum pun wajib menyerahkan manifest kepada pengemudi untuk pengecekan dan penyempurnaan.
Setelah barcode dipindai, data otomatis tercatat di database operator kapal dan dilengkapi menjadi manifest final sebelum diserahkan kepada regulator untuk divalidasi sebelum penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Kebijakan Putar Balik 5 Km
GM ASDP Cabang Merak, Syamsudin, menjelaskan pemeriksaan tiket dan identitas penumpang kini dilakukan mulai dari gerbang tol, area tunggu, hingga titik boarding. Pemeriksaan mencocokkan data tiket elektronik atau boarding pass dengan identitas resmi seperti KTP, SIM, atau paspor.
Bagi kendaraan yang datanya tidak sesuai, ASDP menerapkan sanksi korektif berupa pemutaran balik sejauh 5 km dari pelabuhan untuk memperbarui data.
“Kebijakan ini bukan represif, tapi korektif agar pengguna jasa disiplin,” tegas Syamsudin.
ASDP bersama operator dan regulator terus mengedukasi pengguna jasa agar memanfaatkan fitur pembaruan data di Ferizy. Verifikasi menyeluruh terhadap semua penumpang, termasuk bayi, ditekankan sebagai upaya melindungi nyawa, bukan sekadar formalitas.
“Manifest harus jadi representasi nyata perlindungan jiwa di setiap perjalanan,” tutup Shelvy.