ABNnews – Seorang wanita berusia 20 tahun di China mengalami kondisi medis langka yang bikin hidupnya kacau, tubuhnya bisa mengalami sensasi orgasme spontan berkali-kali dalam sehari, bahkan tanpa hasrat seksual sedikit pun.
Kasus ini diungkap dalam laporan AME Case Reports oleh Jing Yan dan Dafang Ouyang dari Rumah Sakit Universitas Peking, Beijing. Kondisi tersebut dikenal sebagai Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD).
PGAD sering disalahartikan. Jauh dari kata menyenangkan, gejalanya justru sangat menyiksa. Bayangkan, orgasme bisa muncul tiba-tiba, berlangsung beberapa detik hingga berjam-jam, dan kerap mengganggu aktivitas sekolah, kerja, bahkan hubungan sosial.
Gejala pertama muncul saat ia berusia 14 tahun. Awalnya berupa sensasi seperti ‘listrik’ di perut, disertai kontraksi panggul mirip orgasme. Keadaannya makin rumit karena ia juga mengalami gejala psikotik, seperti merasa pikirannya bisa dibaca orang lain.
Serangkaian pemeriksaan mulai dari EEG hingga pengecekan organ reproduksi tak menemukan kelainan apa pun. Saat menjalani wawancara medis, gejalanya begitu parah sampai orgasme spontan bisa terjadi di tengah-tengah percakapan.
Titik terang datang saat dokter memberinya obat antipsikotik risperidone, lalu diganti olanzapine. Hasilnya mengejutkan: frekuensi dan intensitas orgasmenya menurun drastis, delusi berkurang, dan ia bisa kembali beraktivitas normal.
Temuan ini menguatkan dugaan bahwa PGAD berkaitan dengan gangguan sistem dopamin zat kimia otak yang mengatur rasa senang dan gairah. Obat antipsikotik bekerja dengan menghambat respons dopamin, sehingga meredam sensasi abnormal tersebut.
