banner 728x250
Opini  

Gibran Tak Salami AHY di Batujajar, Sinyal ‘Perang Dingin’ Geng Solo vs Geng Pacitan?

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menyalami Bahlil Lahadalia dan sejumlah menteri di Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Minggu, 10 Agustus 2025/YouTube

ABNnews – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan saat menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025).

Pasalnya, Gibran tak menyalami Menteri ATR/Kepala BPN sekaligus Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menilai sikap Gibran itu sarat makna politik. Menurutnya, gestur dingin tersebut mempertegas ketegangan antara Geng Solo yang identik dengan lingkaran dekat Joko Widodo dan Geng Pacitan yang melekat pada keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Ini bukan sekadar masalah pribadi Gibran dan AHY. Ada dinamika politik yang menguat, terutama pasca Pemilu 2024 dan menjelang konsolidasi kekuasaan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Muslim dikutip RMOL, Minggu (10/8/25).

Muslim menilai bahasa tubuh dalam politik justru bisa lebih tajam ketimbang pernyataan lisan. Ia menyebut, sikap Gibran tak berjabat tangan adalah simbol jarak politik yang kian lebar dengan Geng Pacitan.

“Gibran sedang mengirim pesan bahwa hubungan politiknya dengan AHY ada di titik dingin. Bisa dibaca sebagai sinyal ke Demokrat, bahwa tidak semua pintu terbuka di kabinet atau lingkar kekuasaan,” ujarnya.

Menurut Muslim, tensi ini bisa berdampak pada stabilitas koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Ia bahkan menyebut skenario ekstrem bahwa Demokrat bisa saja menggalang kekuatan untuk memakzulkan Gibran.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa politik Indonesia sangat dinamis. Gestur dingin bisa jadi hanya strategi sesaat untuk menaikkan posisi tawar, yang bisa mencair jika ada kesepakatan di balik layar.

Rivalitas Geng Solo vs Geng Pacitan, kata Muslim, punya akar panjang sejak era pemerintahan SBY. Hubungan kedua kubu kadang hangat, kadang tegang terutama dalam perebutan pengaruh politik dan narasi pembangunan.

“Kalau tensinya terus naik, jangan kaget kalau beberapa bulan ke depan kita melihat konstelasi politik yang berbeda dari bayangan pasca pemilu kemarin,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *