banner 728x250

KEK Digenjot, Target Ekonomi RI 8 persen: Ini Arahan Langsung Presiden Prabowo

Rakernas Evaluasi Kinerja KEK Semester I Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (6/8).

ABNnews — Pemerintah terus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa KEK merupakan motor penting penggerak perekonomian nasional, sekaligus kunci menuju target pertumbuhan ekonomi 8% dalam tiga tahun ke depan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2025 tercatat sebesar 5,12% (yoy). Salah satu komponen utama penyumbangnya adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 6,99% (yoy) indikator positif meningkatnya investasi, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.

“Salah satu kontribusi terbesar datang dari investasi di KEK. Dari sisi produksi, industri pengolahan sudah menyumbang 18,67% terhadap PDB. Kita akan resmi masuk kategori negara industri jika angka ini menembus 20%. Maka itu, seluruh BUPP KEK harus mampu mendorong kontribusi industri olahan,” ujar Airlangga saat membuka Rakernas Evaluasi Kinerja KEK Semester I Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (6/8).

Arahan Khusus Presiden Prabowo: KEK Medis & Digital Jadi Prioritas

Dalam Rapat Terbatas pada 22 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto secara langsung memberikan arahan kepada pimpinan KEK untuk mempercepat realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja.

Secara khusus, Presiden meminta percepatan pengembangan KEK berbasis digital dan medis sebagai langkah strategis dalam transformasi ekonomi dan pelayanan publik.

Salah satu contoh konkret adalah KEK Batam, yang tengah mengembangkan Rumah Sakit Apollo bekerja sama dengan rumah sakit milik BP Batam.

Rumah sakit bertaraf internasional ini diproyeksikan menjadi game changer di sektor kesehatan Indonesia, sekaligus saingan bagi Singapura dan Penang.

“Investor selalu melihat tiga hal: fasilitas rumah sakit kelas satu, penerbangan langsung internasional ke Bandara Hang Nadim Batam, dan pelabuhan yang modern. Ini yang sedang kita dorong di KEK Batam dan Tanjung Kelayang,” jelas Airlangga.

Menko Airlangga juga menyoroti peran strategis KEK dalam mendorong pembangunan wilayah dan penguatan sumber daya manusia (SDM).

Pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan di KEK untuk berkontribusi langsung pada pendidikan vokasi masyarakat sekitar. Untuk itu, insentif berupa Super Deduction Tax hingga 200% telah disiapkan.

Selain menyerap tenaga kerja, kehadiran KEK juga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah. Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Pulau Sulawesi berhasil melampaui rata-rata nasional karena adanya kawasan industri seperti di Morowali dan Bantaeng.

Pemerintah menargetkan Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dalam tiga tahun ke depan. Untuk itu, Airlangga menegaskan hanya ada dua faktor utama pengungkitnya: KEK dan digitalisasi.

“Tidak ada pengungkit yang lebih cepat akselerasinya dibandingkan KEK dan digitalisasi. Seluruh pengembangan KEK harus dikaitkan langsung dengan target pertumbuhan PDB dan peningkatan investasi,” tutup Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *