banner 728x250

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12%, Pengamat: Tidak Mencerminkan Kondisi Nyata, Angkanya dari Mana?

Data BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% banyak diragukan. (Foto: istimewa)

ABNnews — Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis pada Selasa (05/08), mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12% pada kuartal II-2025. Angka ini Lebih tinggi dibandingkan triwulan I yang sebesar 4,87%.

Data BPS tersebut banyak diragukan. Pasalnya, selama triwulan kedua tidak ada momen signifikan penggerak ekonomi yang bisa mendorong pertumbuhan hingga di atas 5%.

Padahal pada triwulan I, di mana ada momen THR dan belanja Lebaran, namum pertumbuhan ekonomi masih di bawah 5%.

Selain itu, angka ini cukup mengejutkan karena bertolak belakang dengan proyeksi banyak ekonom. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan tak akan sampai angka 5% di periode ini.

Angka pertumbuhan di atas 5% itu disebut-sebut tak mencerminkan kondisi nyata. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira yang memperkirakan pertumbuhan kuartal II-2025 hanya berada di kisaran 4,5-4,7% yoy, bahkan lebih rendah dari realisasi kuartal I-2025 yang sebesar 4,87%.

Menurut Bhima seperti dikutip dari detikfinance, lesunya daya beli masyarakat jadi penyebab utama. “Pertumbuhan kuartal II-2025 di kisaran 4,5-4,7% yoy, karena tidak ada lagi pendorong musiman setelah Lebaran, daya beli sedang lesu,” ujar Bhima.

Sementara Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 akan berada di bawah 5%, tepatnya pada kisaran 4,7-4,8% yoy.

Alasannya setali tiga uang, konsumsi rumah tangga yang melemah. “CORE memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 melambat ke kisaran 4,7-4,8%, turun dari 4,87% pada kuartal I,” ujarnya.

Adapun ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad, memproyeksikan angka pertumbuhan di kuartal II tak akan menyentuh 5%. Tauhid cukup kaget ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,12%.

“Angka pertumbuhan ekonomi ini ya ditetapkan pemerintah 5,12% agak kaget. Di luar perkiraan banyak orang termasuk saya yang memperkirakan di bawah 5%. Bahkan jauh, sekitar 4,8%, 4,9%. Saya sempat perkirakan antara 4,7% sampai 5,0%” ujarnya.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti merespons keraguan dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi di kuartal-II 2025 sebesar 5,12% tersebut. Menurutnya, perhitungan yang dilakukan BPS sudah mengacu dengan standar internasional. “Kan ada standar internasional,” kata Amalia, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (06/08).

Menurut Amalia, data pendukung dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi itu sudah sesuai, saat ditanya mengenai adanya beberapa faktor yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi. “Data-data pendukungnya sudah oke. Sudah semua. Pendukungnya sudah mantap lah itu,” kata Amalia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *