banner 728x250

Kwik Kian Gie Meninggal, Didik J Rachbini: Indonesia Kehilangan Tokoh dan Ekonom Hebat

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia. (Foto: istimewa)

ABNnews — Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini mengatakan, Indonesia kehilangan tokoh dan ekonom hebat, yang peranannya besar untuk koreksi dan check and balances bagi kebijakan ekonomi.

Menurut Didik, Kwik Kian Gie sangat vokal dan berpengaruh sebagai ekonom intlektual tahun 1980-an. Pada tahun 1980-an masih sedikit kelompok terpelajar tapi Kwik sudah menyelesaikan pendidikannya di universitas ternama di dunia, yaitu Nederlandse Economische Hogeschool di Rotterdam (sekarang Erasmus University). Karena itu, pemikirannya dan terutama kritik tentang di media massa sangat di dengar dan berpengaruh.

Pada tahun 1990-an semakin banyak golongan terpelajar dalam bidang ekonomi dan politik. Tetapi mereka semua berkumpul di pemerintahan Orde Baru. Tetapi tidak bagi Kwik Kan Gie, ia tetap berada di luar menjalankan peran check and balances secara tidak formal untujk mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi. Lalu muncul Kelompok Ekonomi 30, yang rajin memberikan pemikiran dan kritik di media massa, seperti Kwik Kian Gie sendiri, Sjahrir, Rizal Ramli, Dorodjatun, Hendra Esmara, Nuriman Hasibuan, Rijanto, Didik Rachbini dan banyak lagi (sebagian besar sudah wafat).

Sebelum reformasi pertengahan tahun 1990-an sudah banyak ekonomi memberikan saran-saran dengan bukti akademik (evidence based) dan teoritis.  Tetapi ekonomi Orde Baru sangat dominan dan saran-saran kebijakan relatif tidak mempan.  Kebijakan ekonomi Orde Baru di bawah kelompo ya ng disebut Mafia Berkeley dipuji-puji sampai akhhirnya tahun 1997 ambruk.

“Kwik adalah salah satu ekonom dan tokoh publik Indonesia yang memiliki perjalanan karir dan pemikiran yang tajam, independen, serta kritis baik pada masa Orde Baru dan bahkan berlanjut pada masa Reformasi,” kata Didik.

Menurutnya, Kwik dikenal sebagai figur intelektual yang berani menyuarakan kebenaran, bahkan jika itu berarti harus berseberangan dengan kekuasaan. Sempat menjabat pada masa reformasi sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (1999–2000) dalam Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (2001) pada era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Apa warisan pemikiran Kwik Kian Gie? “Pemikirannya relevan sampai saat ini, yaitu tentang pentingnya kedaulatan ekonomi. Ini yang selalu disuarakan jangan terantung kepada IMF dan utang agar tidak disubordinasi secara politik oleh kekuatan asing an barat. Karena itu nharus ada kewaspadaan terhadap jebakan utang luar negeri. Kritik terhadap oligarki ekonomi-politik dan sempat heboh dengan mengkritik konglomerat hitam, yang tergantung kepada lisensi negara tetapi merugikan rakyat,” ujar Didik.

Bagi Kwik BUMN adalah separuh ekonomi bangsa dan intrumental. Karena itu, penting untuk menjaga BUMN dan aset strategis bangsa. Apa relevansinya dengan kondisi sekarang, Danantara tidak boleh gagal.

Bagus Iswanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *