banner 728x250

Program Lisdes Diperluas, Listrik Papua Disiapkan Nyala Penuh 2025–2029

FOto dok Kementerian ESDM

ABNnews – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Program Listrik Perdesaan (Lisdes) telah menjangkau berbagai wilayah terpencil di Indonesia, termasuk pelosok Papua.

Untuk memastikan implementasi di lapangan, Menteri Bahlil melakukan kunjungan langsung ke sejumlah desa di wilayah terluar, seperti Desa Tindaret di Kepulauan Yapen dan Pulau Owi di Kabupaten Biak Numfor, Kamis (24/7).

Di Desa Tindaret, listrik kini telah mengalir ke SD Negeri Kiriyow. Hal ini menjadi bagian dari program nasional Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Listrik yang masuk ke sekolah bukan hanya soal lampu menyala, tetapi soal masa depan anak-anak kita. Ini tentang akses terhadap teknologi, tentang harapan untuk mencetak pemimpin dari Papua,” kata Menteri Bahlil dalam kunjungannya.

Dorong Akses Energi Sekaligus Pembangunan Sosial Ekonomi

Program Lisdes di wilayah Yapen Utara tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi desa. Listrik menjadi katalisator bagi modernisasi kehidupan masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Pulau Owi, Biak Numfor, yang selama ini hanya menikmati listrik selama 12 jam per hari dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Menteri Bahlil menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pembangkit dan penambahan tangki bahan bakar agar pasokan listrik dapat berlangsung 24 jam penuh.

“PLN ada di sini bersama saya. Ini bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan listrik menyala penuh bagi masyarakat di pulau-pulau terluar,” ujar Bahlil di hadapan warga.

Roadmap Elektrifikasi Papua 2025–2029

Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) telah menyusun roadmap Lisdes Papua periode 2025–2029. Dalam rencana ini, wilayah Kepulauan Yapen dan Biak Numfor menjadi bagian dari prioritas pembangunan akses listrik desa melalui perluasan jaringan distribusi, pengembangan sistem mini grid, serta pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) individual dengan dukungan baterai penyimpanan energi.

Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan PLN, diharapkan seluruh wilayah Papua dapat segera menikmati keadilan energi sebagaimana wilayah Indonesia lainnya.

“Kami berkomitmen penuh menuntaskan elektrifikasi di Papua. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang keadilan sosial dan persatuan bangsa,” tegas Bahlil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *