banner 728x250

AirNav Masuk Tanah Bumbu, Konektivitas Udara Kalimantan Makin Ngebut

Foto dok AirNav Indonesia

ABNnews – Konektivitas udara di wilayah Kalimantan Selatan dipastikan bakal makin ngebut. Pasalnya, AirNav Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk mengatur langsung navigasi penerbangan di Bandar Udara Bersujud.

Kesepakatan ini diteken pada Jumat, 25 Juli 2025, dan menjadi tonggak penting dalam penguatan pelayanan navigasi penerbangan di Tanah Bumbu.

Selama ini, Bandara Bersujud hanya mengandalkan AFIS (Aerodrome Flight Information Service), yaitu layanan informasi penerbangan terbatas untuk membantu pilot saat mendarat dan lepas landas secara mandiri.

Namun kini, prosedur pendaratan dan lepas landas bakal sepenuhnya diatur oleh personel AirNav Indonesia. Artinya, lalu lintas udara di Bandara Bersujud tidak lagi hanya bersifat informatif, tapi sudah masuk ke level pengaturan profesional seperti bandara-bandara besar lainnya.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur SDM dan Umum AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo, bersama Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif. Didiet menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup berbagai aspek, seperti supervisi operasional, penyediaan fasilitas navigasi, serta penyesuaian terhadap regulasi dan perkembangan infrastruktur.

“Ini adalah wujud komitmen kami menghadirkan layanan navigasi penerbangan yang andal dan profesional hingga ke daerah-daerah yang tengah berkembang seperti Tanah Bumbu. Harapannya, keselamatan dan efisiensi penerbangan di Bandara Bersujud semakin meningkat,” kata Didiet.

Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu menilai kolaborasi ini sangat strategis bagi pembangunan daerah. Bandara Bersujud disebut sebagai gerbang utama keluar-masuknya arus barang, orang, dan investasi yang berdampak langsung pada perekonomian lokal.

“Kolaborasi ini memperkuat infrastruktur layanan udara kami dan akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Tanah Bumbu. Kita ingin daerah ini tumbuh makin cepat dan konektivitas udara menjadi salah satu kuncinya,” tegas Andi Rudi Latif.

Kesepakatan ini akan berlaku selama lima tahun, dan menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan dukungan teknis serta operasional navigasi penerbangan. Di dalamnya juga diatur soal pemanfaatan aset dan pembiayaan yang disesuaikan dengan peran dan kewenangan masing-masing pihak.

Dengan kehadiran AirNav, pengelolaan navigasi udara di Bandara Bersujud kini resmi naik kelas. Langkah ini diyakini akan membuka lebih banyak rute dan frekuensi penerbangan ke dan dari Tanah Bumbu.

Konektivitas udara Kalimantan pun siap melesat lebih cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *