ABNnews – PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas Cabang Bengkulu kini kembali menjalankan aktivitas operasionalnya di Dermaga DCK 01 dan DCK 04 Pelabuhan Bengkulu setelah sempat terhenti akibat pendangkalan alur pelayaran. Alur pelayaran kini telah aktif kembali sejak awal juli lalu, menjadi langkah penting dalam menjaga kelancaran arus logistik dan distribusi komoditas, khususnya di wilayah Bengkulu.
Dalam rangka memastikan kesiapan operasional, PTP Bengkulu bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Bengkulu serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pulau Baai Bengkulu telah sukses melaksanakan uji coba truck losing pada Dermaga TCK Samudera. Proses ini melibatkan kegiatan sandar kapal serta pemuatan komoditas curah kering batu bara dengan sistem truck lossing rampdoor pada kapal TB. TITAN 37 / BG. NAUTIKA 22.
Pada kegiatan uji coba tersebut, dilakukan proses pemuatan batu bara dengan total muatan mencapai 4.000 MT. Hal ini sekaligus menjadi indikator bahwa dermaga dan alur pelayaran telah layak kembali digunakan untuk kegiatan bongkar muat, setelah dilakukan penanganan teknis terhadap kendala pendangkalan sebelumnya.
Branch Manager PTP Cabang Bengkulu, Mochammad Choiron Yusuf menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama lintas instansi yang terlibat dalam proses pemulihan.
“Kami mengapresiasi dukungan dan sinergi dari Pelindo Regional 2 serta KSOP Bengkulu. Dengan keberhasilan uji coba pemuatan Batubara sebesar 4.000 ton/m3 ini, kami optimistis kegiatan optimalisasi Dermaga Samudera di Pelabuhan Bengkulu dapat meningkatkan produksi yang optimal dan berkelanjutan. Alur pelayaran yang telah dibuka kembali sejak awal Juli, memungkinkan kelancaran arus kapal dan aktivitas bongkar muat komoditas sehingga kami optimistis aktivitas akan erus berlanjut dan mendukung perekonomian wilayah.” terangnya.
Kembalinya aktivitas di DCK 01, DCK 04 dan Dermaga Samudera diharapkan mampu memperlancar serta mendukung kegiatan ekspor komoditas batubara khususnya secara strategis dari Bengkulu. Terlebih, sektor logistik dan kepelabuhanan memiliki peranan krusial dalam menggerakkan perekonomian daerah dan nasional.
Pelabuhan Bengkulu yang terletak di Bengkulu melayani berbagai macam komoditi curah kering, curah cair, dan general cargo. Komoditi curah kering antara lain Klinker, limestone, batubara, dan cangkang. Komoditi curah cair yang dihandle diantaranya adalah CPO dan aspal. Sedangkan untuk general cargo, komoditi yang dihandle adalah heavy equipment, barang konstruksi, dan petikemas.
PTP Cabang Bengkulu berkomitmen terus meningkatkan pelayanan, keselamatan, dan efisiensi operasional pelabuhan, serta memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam mewujudkan pelabuhan yang modern, tangguh, dan berdaya saing.
PTP Nonpetikemas telah beroperasi di 11 cabang Pelabuhan yang tersebar di seluruh wilayah strategis Indonesia, meliputi DKI Jakarta (Cabang Pelabuhan Tanjung Priok), Banten (Cabang Pelabuhan Banten), Jawa Barat (Cabang Cirebon), Lampung (Cabang Panjang), Bengkulu (Cabang Bengkulu), Sumatera Selatan (Cabang Palembang), Jambi (Cabang Jambi), Sumatera Barat (Cabang Teluk Bayur), Kepulauan Bangka Belitung (Cabang Tanjung Pandan dan Cabang Pangkal Balam), serta Kalimantan Barat (Cabang Pontianak).