banner 728x250

1,3 Juta Ton Dilepas ke Pasar, Harga Beras Diramal Turun Tajam Dua Minggu Kedepan

Ilustrasi Beras (Foto: Ist)

ABNnews – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut harga beras di Indonesia bakal segera turun dalam waktu dekat.

Pemerintah saat ini tengah menggencarkan operasi pasar besar-besaran dengan menggelontorkan 1,3 juta ton beras ke seluruh wilayah Indonesia.

“Pagi-pagi kita lakukan operasi pasar. Kita memulai dari Duta hari yang lalu untuk seluruh Indonesia. Seluruh BUMN bergerak bersama untuk operasi pasar besar-besaran,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).

Ia optimistis, langkah ini bakal berdampak signifikan terhadap harga.

“Kami yakin satu hingga dua minggu ke depan harga beras sudah turun,” tambahnya.

Amran juga menyoroti maraknya praktik beras oplosan yang ikut memperkeruh kondisi pasar. Tindakan curang itu menyebabkan ketidaksesuaian antara harga dan kualitas beras yang beredar di masyarakat.

“Sudah ditindak. Bahkan, perusahaan produsen menyurat langsung bahwa harga satu kemasan beras premium diturunkan Rp1.000,” bebernya.

Mentan menegaskan agar seluruh pelaku usaha tidak melewati harga eceran tertinggi (HET) dan menjamin mutu beras sesuai standar.

“Bila premium, mutunya harus premium. Medium ya harus medium. Jangan main-main lagi,” tegas Amran.

Sejauh ini, Kementan dan pihak kepolisian sudah memeriksa 25 merek dari 212 merek beras yang terindikasi oplosan. Sekitar 40-50 merek lain akan diperiksa secara maraton oleh Polri.

Amran juga menyampaikan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar pengusaha nakal ditindak tegas.

“Perusahaan yang tidak ikut aturan, ditindak. Ini perintah Bapak Presiden Prabowo. Kita harus jaga ketenangan dan ketahanan pangan nasional di saat banyak negara lain kesulitan,” tegasnya.

Sebagai perbandingan, Amran menyebut harga beras di beberapa negara lain jauh lebih tinggi dari Indonesia.

“Di Jepang, harga beras bisa sampai Rp100 ribu per kilogram. Di sini masih Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Kita harus jaga ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras sebagai salah satu penyumbang inflasi nasional. Lonjakan harga tercatat di 178 kabupaten/kota pada minggu kedua Juli 2025.

Rinciannya:
* Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi): naik 1,52%, jadi Rp14.427/kg

* Zona 2 (Aceh, Sumut, Riau, Kalimantan, NTT): naik 0,9%, jadi Rp15.431/kg (melebihi HET Rp15.400)

* Zona 3 (Maluku dan Papua): rata-rata harga Rp19.791/kg, jauh di atas HET Rp16.800


Pemerintah berharap, kombinasi operasi pasar, penindakan tegas, dan koordinasi lintas instansi bisa segera menurunkan harga beras dan menstabilkan pasar pangan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *