banner 728x250

PIDI 4.0, ‘Taman Bermain’ Teknologi yang Wajib Dikunjungi Bos Pabrik

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Percepatan transformasi digital diyakini menjadi “bensin” baru bagi industri manufaktur Tanah Air. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, digitalisasi sejalan dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 bakal memperkuat struktur industri sekaligus meng-upgrade daya saing tenaga kerja lokal.

“Transformasi digital sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0, yang tidak hanya berdampak positif pada penguatan struktur industri dalam negeri, tetapi juga memacu kompetensi dan kesiapan tenaga kerja nasional agar bisa lebih berdaya saing di kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/7).

Untuk menjadi akselerator transformasi digital di sektor industri manufaktur Indonesia, Kementerian Perindustrian menjalankan berbagai inisiatif strategis melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).

Adapun peran PIDI 4.0 antara lain menyediakan fasilitas satu atap yang mengintegrasikan showcase teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), ekosistem inovasi, layanan konsultasi, dan pusat kolaborasi antar pemangku kepentingan.

“PIDI 4.0 bukan hanya menjadi pusat unjuk teknologi, tetapi juga menjadi tempat pengembangan kapabilitas SDM, konsultasi, inovasi, dan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, serta penyedia solusi teknologi,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Kepala BPSDMI menyampaikan, PIDI 4.0 membangun pengembangan ekosistem industri 4.0 di Indonesia bersama 64 mitra stakeholder yang berasal dari pelaku usaha, asosiasi, hingga institusi pendidikan. Salah satu mitra PIDI 4.0 adalah NEC Indonesia yang mendorong transformasi digital dengan menghadirkan pendekatan Human-Centric Digital Transformation.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan kontribusi NEC Indonesia sebagai mitra aktif PIDI 4.0. Solusi smart manufacturing dari NEC yang berbasis data, IoT, dan AI seperti Real Time Monitoring Dashboard, Warehouse Management System, serta Work Process Recognition yang ditampilkan di PIDI 4.0 merupakan bukti nyata kontribusi mereka dalam pengembangan ekosistem Industri 4.0 di Indonesia,” lanjut Masrokhan.

Pada tahun 2025, PIDI 4.0 memfasilitasi NEC Indonesia dan BogorTech untuk melakukan kolaborasi pengembangan teknologi Industrial IoT SmartBox yang berfungsi untuk akuisisi dan visualisasi data dari mesin industri. Diharapkan kolaborasi ini menghasilkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri manufaktur di Indonesia.

Untuk menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam transformasi digital yang inklusif, NEC Indonesia memiliki showcase di Gedung PIDI 4.0. Showcase tersebut menunjukkan bagaimana teknologi dapat diadopsi dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja, efisiensi proses, dan keberlanjutan.

“NEC tertarik bekerjasama dengan Kemenperin karena adanya kesamaan visi mengenai akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia. Seperti NEC, Kemenperin juga menjadikan SDM sebagai faktor penting dalam pengembangan teknologi,” ungkap President Director NEC Indonesia, Joji Yamamoto.

Sebelumnya, NEC juga telah memberikan pelatihan industri 4.0 untuk siswa, mahasiswa, hingga profesional, menyelenggarakan event di PIDI 4.0, berpartisipasi dalam pameran nasional dan internasional, serta melakukan business matching.

“Sebagai salah satu mitra PIDI 4.0, NEC berkontribusi dalam percepatan Making Indonesia 4.0 dengan membangun infrastruktur digital berskala nasional, meningkatkan kualitas SDM, serta mendukung ekosistem inovasi di Indonesia,” tutup Joji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *