ABNnews — Guru honorer R4 dari Bengkulu, Redissa menangis tersedu-sedu di depan pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI pada rapat dengar pendapat umum (RDPU) untuk menyuarakan nasib R4, Senin (14/07).
Redissa merupakan pengurus Ikatan Pendidik Nusantara (IPN) Provinsi Bengkulu. Ia mengungkap, seharusnya R4 itu merupakan guru honorer negeri yang bekerja dua tahun dan tidak masuk database Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Namun, faktanya banyak guru honorer yang mengabdi lebih dari dua tahun malah dimasukkan golongan R4. “Kami yang mengabdi tujuh tahun, bahkan ada yang 11 tahun, malah dimasukkan R4 karena SK kami bukan ditandatangani gubernur,” kata dia.
Ironisnya, lanjut Redissa seperti dilansir jpnn, cukup banyak guru honorer R3 yang sebenarnya tidak layak masuk database BKN, malah didata. Mereka bisa mendapatkan SK gubernur karena ada orang dalam (ordal).
Menurut Redissa, hal ini sangat melukai R4 karena banyak di antaranya yang masa kerjanya lebih dari dua tahun. Sementara, kebijakan pemerintah berupa KepmenPAN-RB 16 Tahun 2025, yang bisa diberikan NIP PPPK hanya honorer database BKN.
“Tolong Ibu Pimpinan Komisi 10, selamatkan kami. Kami tidak masuk database BKN karena tidak punya ordal,” katanya terisak.
Redissa menceritakan kondisi di lapangan bahwa R4 sering melaksanakan tugas guru aparatur sipil negara (ASN). Padahal, gajinya Rp 30 ribu per bulan. Itu pun bukan setiap hari ada jamnya, bahkan mereka dikasih dalam sebulan hanya 1-2 jam.
“Saya dikasi pekerjaan menjadi pembina OSIS dan itu tidak ada honornya, malah honor saya yang hanya puluhan ribu itu suka saya berikan tambahan untuk membantu kegiatan siswa,” ratap Redissa.
Dia pun meminta dukungan Komisi X DPR RI untuk memperjuangkan R4 bisa diangkat ASN PPPK. Itu karena pemerintah sudah menetapkan honorer hanya ada di 2025.
Tahun depan, honorer atau tenaga non-ASN tidak ada lagi. “Tidak apa-apa kami diangkat menjadi guru PPPK. Tolong Ibu pimpinan, perjuangkan kami,” kata Redissa.
Pimpinan Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati yang memimpin RDPU pun ikut terharu mendengar ratapan Redissa. “Saya bisa merasakannya karena dahulu saya juga guru honorer,” ucap MY Esti.