banner 728x250

Desain Kemasan Tak Lagi Sekadar Estetika, Kini Jadi Penentu Daya Saing Industri

Ilustrasi. (Foto: Net)

ABNnews – Fungsi kemasan tak sekadar menjadi pemanis atau pelindung bagi sebuah produk, tetapi juga merupakan salah satu penentu daya saing atau tolak ukur penilaian terhadap karakter dan citra produk industri.

Dengan kualitas kemasan yang baik, akan berdampak positif untuk aktivitas promosi dan penguatan merek sehingga produk tersebut dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mendapatkan kepercayaan konsumen.

“Seiring dengan perkembangan di dunia industri, fungsi kemasan tidak hanya bersifat protektif tetapi juga memiliki fungsi promotif,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/7).

Dirjen IKMA menyampaikan, pemilihan kemasan untuk produk industri harus disesuaikan dengan target pasar, nilai estetika, kenyamanan, dan ukuran. Kemasan juga berperan penting dalam menyajikan informasi, meningkatkan nilai jual produk, sebagai identitas produk, dan media untuk membangun loyalitas konsumen.

“Loyalitas konsumen dapat terbentuk secara emosional melalui warna, layout, logo dan keunikan kemasan yang membedakan dengan produk lain,” jelasnya.

Seiring berkembangnya selera pasar dan teknologi desain kemasan, tren desain kemasan produk industri pun semakin berubah. Reni mengungkapkan, tantangan penyusunan desain kemasan saat ini tak hanya soal menjaga keseimbangan pada estetika, tetapi juga memperhatikan fungsionalitas, keberlanjutan, dan biaya produksi kemasan tersebut.

“Hal ini didorong oleh preferensi atau tren konsumen yang peduli lingkungan, kemajuan teknologi, dan kebutuhan akan inovasi dalam menarik perhatian pasar,” tutur Reni.

Oleh sebab itu, Reni mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan Inpack Award 2025, yang memberikan ruang kompetisi desain kemasan bagi pelajar dan mahasiswa desain, sehingga diharapkan dapat menjawab tantangan perubahan tren desain kemasan saat ini.  

Lebih lanjut, guna mendorong peningkatan daya saing produk melalui penguatan mutu desain kemasan, Direktorat Jenderal IKMA telah mengambil langkah inisiatif dengan membentuk Klinik Desain Merek dan Kemasan (KDMK) sejak tahun 2003. KDMK didirikan untuk membantu pelaku IKM dalam pemilihan bahan kemasan yang sesuai dengan produknya, pemilihan teknologi kemasan, termasuk pembuatan desain kemasan dan label kemasan sesuai peraturan yang berlaku, serta memfasilitasi bantuan cetak kemasan.

Dalam melakukan pembinaan untuk peningkatan kualitas kemasan IKM, KDMK bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah melalui rumah kemasan, industri besar, swasta, institusi pendidikan, masyarakat umum, serta pihak lainnya sehingga tercipta ekosistem yang dapat mendukung dan memberikan kemudahan berusaha bagi IKM. Sebagai wujud kolaborasi tersebut, Ditjen IKMA membangun platform digital e-Kemasan IKM yang mengintegrasikan seluruh informasi yang ada terkait dengan kemasan produk, yang dapat diakses melalui platform digital e-Kemasan (e-klinikdesainmerekemas.kemenperin.go.id).

“Platform ini dirancang sebagai pusat data dan informasi terkait kemasan, serta sebagai sarana interaktif yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan dalam satu sistem digital yang terintegrasi. Dengan demikian, proses peningkatan mutu kemasan produk IKM dapat dilakukan secara lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar,” ungkap Reni.

Dirjen IKMA menambahkan, para pelaku industri dapat memanfaatkan berbagai fitur dan informasi di platform digital e-Kemasan IKM, meliputi data rumah kemasan, mitra kemasan, asosiasi/komunitas, dan perguruan tinggi, referensi KBLI untuk IKM, regulasi, artikel hingga e-learning terkait kemasan. Pengguna juga dapat melakukan diskusi terkait kemasan dalam forum diskusi di platform tersebut.

Sejak pertama dibuka hingga akhir tahun 2024, platform Klinik KDMK Ditjen IKMA telah dikunjungi 11.491 pengguna. “Pada tahun 2024, KDMK telah telah melayani sebanyak 244 IKM, dengan rincian 180 IKM difasilitasi perbaikan/pembuatan desain merek dan kemasan melalui platform e-KDMK, serta sebanyak 64 IKM telah memperoleh layanan konsultasi. Selain konsultasi kepada IKM, sepanjang tahun 2024 KDMK juga telah memberikan konsultasi kepada 45 dinas/pihak terkait lainnya,” terang Reni.

Dalam konsultasi mengenai desain kemasan, setiap satu IKM pemohon, akan diberikan fasilitasi desain dengan jumlah logo sebanyak dua alternatif desain logo merek dan dua alternatif desain kemasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *