ABNnews – Selepas dari melanjutkan proses negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat di Washington DC, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, untuk mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam rangkaian pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Phillipe.
“Dan salah satu yang akan dibahas itu terkait dengan IEU-CEPA. Nah, IEU-CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia, Sabtu (12/07).
Lebih jauh, Pemerintah Indonesia dan Komisi Uni Eropa secara intensif terus melakukan pembahasan bersama untuk mengakselerasi penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini.
Meski dinamika perdagangan global saat ini masih dihadapkan dengan ketidakpastian, kedua belah pihak kembali menegaskan komitmen untuk membangun dan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi yang berbasis aturan dan saling menghormati. Kesepakatan melalui IEU-CEPA ini juga diyakini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral yang saling menguntungkan.
Indonesia dan Uni Eropa juga menyadari pentingnya percepatan implementasi perjanjian IEU-CEPA, mengingat urgensi untuk menciptakan stabilitas dan memperluas akses pasar serta memperkuat hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan membangun kemitraan strategis yang dapat diandalkan.
Proses perundingan CEPA saat ini telah mencapai finalisasi isu-isu teknis, fine-tunning, dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.
“Sebelumnya banyak hal, tapi tentu situasi global, geopolitik itu semuanya merubah. Dan juga termasuk Indonesia menjadi mitra strategis untuk Eropa. Karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD, sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries. Kemudian Indonesia juga ke depan akan menjadi negara yang terus meningkat ekonominya,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa kesepakatan IEU-CEPA diselenggarakan dalam skema yang saling menguntungkan dan mengedepankan kepentingan kedua belah pihak. Sementara itu, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan nilai perdagangan mencapai USD30,1 miliar pada 2024. Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa juga meningkat pesat, mencapai USD4,5 miliar pada 2024 atau naik dari USD2,5 miliar dari tahun sebelumnya.
“Dan mereka melihat di berbagai regional, ASEAN sangat kuat dan anchor-nya Indonesia. Sesudah Indonesia, di belakang antri nih, Malaysia ingin, Thailand ingin. Jadi Indonesia menjadi pelopor lah untuk bekerja sama dengan berbagai negara itu,” pungkas Menko Airlangga.