ABNnews – Pemerintah Indonesia terus memperkuat jaringan kerja sama ekonomi dengan negara-negara mitra di tengah dinamika perdagangan global yang makin kompleks. Salah satunya, lewat percepatan finalisasi perjanjian dagang Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menggelar pertemuan daring dengan Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC), Andrey Slepnev, pada Kamis (10/7/2025).
Pertemuan tersebut menjadi kelanjutan dari rangkaian diskusi sebelumnya, termasuk pertemuan bilateral 29 Mei 2025 di Jakarta dan pertemuan lanjutan saat SPIEF 2025 di St. Petersburg, Rusia. Di forum tersebut, kedua pihak sudah menandatangani Joint Statement sebagai tanda selesainya pembahasan substansi perjanjian.
“Kami menyambut baik hasil yang dicapai oleh tim perunding. Ini langkah penting menuju finalisasi I-EAEU FTA,” kata Airlangga.
Menteri Slepnev juga menyampaikan hal serupa. Ia memastikan kesiapan internal negara-negara anggota EAEU untuk menyelesaikan proses hukum dalam waktu dekat.
“Tim kami siap menuntaskan proses legal sesuai jadwal yang sudah disepakati,” ujar Slepnev.
Kedua belah pihak sepakat mempercepat proses legal scrubbing agar perjanjian bisa ditandatangani resmi pada Desember 2025.
Perdagangan Naik Tajam, Investasi Melonjak 2 Kali Lipat
Kerja sama ini diyakini jadi pilar penting untuk diversifikasi pasar ekspor dan penguatan ketahanan ekonomi nasional. Apalagi, tren hubungan dagang Indonesia–EAEU menunjukkan peningkatan signifikan.
Selama kuartal I 2025, total perdagangan Indonesia-EAEU melonjak 84,4% menjadi USD 1,57 miliar. Di sisi lain, nilai investasi EAEU ke Indonesia juga naik dua kali lipat menjadi USD 273,7 juta, dibandingkan realisasi sepanjang tahun 2023.
Dengan populasi gabungan EAEU yang mencapai 460 juta jiwa, Airlangga meyakini FTA ini akan memperluas akses pasar produk Indonesia ke wilayah strategis tersebut.