banner 728x250

Diskon Tiket 30 persen KAI Laris Manis, 2,2 Juta Tiket Ludes Terjual, Okupansi Tembus 134 persen

Foto dok PT KAI

ABNnews – Menjelang puncak libur sekolah, program Diskon Tiket 30% dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) diserbu masyarakat. Per 4 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, sebanyak 2.222.314 tiket telah terjual dari total 3.529.612 kursi untuk periode 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Itu artinya, okupansi sudah tembus 63% hanya dalam waktu sebulan!

Program ini jadi cara KAI mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mendorong geliat ekonomi lokal lewat konektivitas yang murah dan nyaman.

“Dengan tarif lebih terjangkau, masyarakat bisa lebih bebas bepergian dan menghidupkan ekonomi daerah,” ujar VP Public Relations KAI Anne Purba.

Berikut daftar kereta yang okupansinya justru tembus di atas 100%:
1. KA Joglosemarkerto (Solo–Semarang–Tegal–Purwokerto pp)
Okupansi: 134% (112.447 dari kapasitas 84.195)

2. KA Wijayakusuma (Ketapang–Cilacap pp)
Okupansi: 132% (23.245 dari kapasitas 17.625)

3. KA Blambangan Ekspres (Pasarsenen–Semarang–Surabaya–Ketapang pp)
Okupansi: 131% (19.097 dari kapasitas 14.609)

4. KA Ranggajati (Jember–Surabaya–Cirebon pp)
Okupansi: 129%

5. KA Papandayan (Garut–Gambir pp)
Okupansi: 112%

6. KA Malabar (Bandung–Malang pp)
Okupansi: 102%

7. KA Gaya Baru Malam Selatan (Surabaya–Pasarsenen pp)
Okupansi: 101%

8. KA Pangandaran (Banjar–Gambir pp)
Okupansi: 100%


Tingginya okupansi di atas 100% disebabkan oleh penumpang dinamis—yang naik-turun di stasiun antar rute.
Dorong Wisata dan UMKM Daerah

KAI menyebut tingginya okupansi ini berdampak langsung pada ekonomi lokal. Misalnya, KA Pangandaran memudahkan akses ke Pantai Pangandaran dan Green Canyon. KA Joglosemarkerto mendekatkan wisata sejarah di Semarang dan Pekalongan. Sementara Blambangan Ekspres jadi jalur langsung ke wisata bahari di Banyuwangi.

“Naik kereta bukan cuma soal sampai tujuan, tapi juga menggerakkan roda ekonomi dan menyambungkan potensi antarwilayah,” jelas Anne.

KAI juga mencatat sektor-sektor seperti transportasi lanjutan, UMKM kuliner, penginapan, dan pengrajin lokal ikut terdongkrak berkat lonjakan jumlah penumpang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *