ABNnews – Komisi XII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, dan Pertamina, Senin (30/6/2025), guna membahas asumsi makro sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) yang realistis, adaptif terhadap dinamika global, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menyampaikan bahwa sektor migas masih memiliki peran vital dalam ketahanan energi dan kontribusi terhadap penerimaan negara, namun tak lepas dari tantangan signifikan.
“Sektor migas memegang peranan sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional sekaligus menjadi salah satu kontributor utama penerimaan negara. Namun, hal itu juga dihadapkan pada tantangan nyata, mulai dari lifting migas yang belum optimal hingga kebutuhan efisiensi pengelolaan blok migas,” jelas Bambang.
Plt. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam paparannya menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mendorong pencapaian target lifting migas nasional.
“Peningkatan produksi dilakukan melalui optimalisasi lapangan eksisting serta reaktivasi sumur dan lapangan idle,” terang Tri.
Pertamina Hadapi Natural Decline 21% per Tahun
Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Jaffee Arizon Suardin, menjelaskan bahwa penurunan alami (natural decline) masih menjadi tantangan utama operasional 2025. Meski begitu, Pertamina tetap memproyeksikan pertumbuhan produksi sebesar 3% secara year-on-year hingga akhir 2025.
“Natural decline migas sekitar 21 persen tiap tahun. Tapi kami targetkan peningkatan produksi melalui strategi terintegrasi,” ujar Jaffee.
Adapun strategi yang dilakukan Pertamina melalui Subholding Upstream, Pertamina Hulu Energi (PHE) antara lain:
– Penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR)
– Pembukaan sumur-sumur baru
– Akuisisi lapangan migas di luar negeri
– Eksplorasi sumber daya migas non-konvensional
Hingga Mei 2025, produksi migas Pertamina mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), terdiri dari 559 ribu barel minyak per hari dan 2.800 MMSCFD gas.
Capaian dan Prospek PHE
PHE juga mencatat kemajuan signifikan dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan:
– 5 sumur eksplorasi
– 341 sumur pengembangan
– 523 kegiatan workover
– 15.424 kegiatan well services
– Penambahan cadangan P1 migas sebesar 40,9 juta BOE
– Sumber daya migas terambil (2C) mencapai 767 juta BOE
Tak hanya itu, PHE menuntaskan survei seismik 3D seluas 452 km² dan menandatangani Kontrak Bagi Hasil untuk Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaya hasil lelang 2024.
Dukungan Terhadap Net Zero Emission 2060
Pertamina juga menyampaikan komitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan menjalankan program-program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.