banner 728x250

Dorong Ekonomi Lokal dan Inklusif, ASDP Gandeng Pelindo Luncurkan Vending Machine UMK di Pelabuhan Ajibata

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) meluncurkan vending machine “UMK” (Usaha Mikro Kecil) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatera Utara. (Foto: istimewa)

ABNnews — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) meluncurkan vending machine “UMK” (Usaha Mikro Kecil) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai wujud nyata sinergi BUMN dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan mendukung ekosistem UMKM yang inklusif, berbasis digital.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk memasarkan produk UMKM binaan melalui teknologi vending machine modern, higienis, dan beroperasi otomatis 24 jam. “UMK bukan sekadar mesin, tapi simbol dari semangat kolaborasi dan keberpihakan ASDP kepada UMKM agar naik kelas melalui ekosistem terintegrasi dan berorientasi pasar,” ujarnya.

Sebagai proyek percontohan, vending machine UMK saat ini hadir di dua lokasi strategis pariwisata nasional, yakni Pelabuhan Ajibata di Danau Toba dan Marina Labuan Bajo di NTT. Dengan lokasi yang memiliki arus wisatawan tinggi, diharapkan produk lokal mendapatkan eksposur yang optimal.

Heru menambahkan, peluncuran ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ASDP. “Masyarakat binaan kami hasilkan produk-produk unggulan seperti makanan ringan, kerajinan tangan, hingga minuman lokal. Semua akan masuk dalam ekosistem pemasaran berbasis teknologi yang kami sediakan,” jelasnya.

Teknologi pembayaran juga telah terintegrasi dengan sistem QRIS, sehingga wisatawan maupun pengguna jasa pelabuhan dapat melakukan transaksi secara mudah dan tanpa kontak. “Mesinnya sangat simpel, cukup scan QRIS dan pilih produk. Ini sesuai gaya hidup modern,” tambah Heru.

Komisaris Pelindo Jodi Mahardi yang hadir turut menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi bersama untuk memperluas dampak ekonomi dari program BUMN.

“Kami tak hanya mendukung penjualan, tetapi juga peningkatan kualitas. Produk UMKM harus premium, aman, dan berbasis bahan organik, agar siap masuk ke pasar lebih luas termasuk marketplace,” ujar Jodi.

Jodi menekankan bahwa program ini tidak berhenti di Ajibata dan Labuan Bajo. “Kami akan kembangkan vending machine UMK di pelabuhan-pelabuhan lain agar semakin banyak pelaku usaha lokal yang merasakan manfaat langsung dari ekosistem BUMN,” katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Eko Edi Cahyono, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi nyata mandat BUMN untuk memberi kemanfaatan jangka panjang bagi masyarakat. “Kami melihat UMKM sebagai sektor yang perlu ekosistem berkelanjutan, mulai dari pembinaan, akses pasar, hingga digitalisasi,” ujarnya.

Eko Edi menambahkan bahwa keberadaan dua titik vending machine ini akan menjadi dasar evaluasi dan pengembangan ke depan. “Data penjualan dan minat konsumen akan kami pelajari untuk strategi pembinaan selanjutnya. Program ini harus berdampak, bukan seremonial semata,” katanya.

ASDP sebelumnya telah mengimplementasikan program vending machine UMK sejak 2024 di Kantor Pusat dan Cabang Merak. Selain itu, ruang promosi UMKM juga disiapkan di Kawasan Marina Labuan Bajo dan di atas kapal penyeberangan ASDP sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pelaku usaha kecil.

Melalui kolaborasi lintas BUMN, transformasi digital, dan keberpihakan pada usaha rakyat, ASDP menunjukkan bahwa pelabuhan bukan sekadar titik logistik, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *