ABNnews – Kabar baik datang dari sektor energi nasional. Presiden Prabowo Subianto—meresmikan secara daring peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu yang kini menyumbang tambahan 30 ribu barel per hari!
“Kita sangat bersyukur, bangsa Indonesia diberi karunia potensi-potensi dan kekayaan yang luar biasa,” kata Presiden Prabowo dalam acara virtual peresmian, Kamis (26/6/2025).
Prabowo juga menegaskan pentingnya energi sebagai bagian dari kedaulatan negara. Ia menargetkan Indonesia bisa swasembada energi, dan hasilnya sudah mulai terlihat dari lonjakan produksi ini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan buah dari sinergi dan inovasi anak bangsa. Menurutnya, lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) memakai rig canggih buatan dalam negeri.
“Proyek ini bukti nyata bahwa kolaborasi dan inovasi bisa mendorong peningkatan produksi migas nasional,” ujar Simon lewat keterangan tertulis di Jakarta.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa proyek pengeboran di lapangan Banyu Urip dimulai sejak April 2024 dan rampung hanya dalam 10 bulan, lebih cepat dari target awal. Total ada tujuh sumur baru yang berhasil dibor oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
“Dengan tambahan ini, kapasitas produksi diproyeksikan meningkat hingga 30 ribu barel per hari,” ungkap Fadjar.
Rata-rata produksi tahunan Blok Cepu pada 2025 diprediksi tembus 150 ribu barel per hari, dan dengan tambahan dari BUIC, produksi puncaknya bisa melonjak ke angka 170–180 ribu barel per hari.
Sebagai catatan, Blok Cepu merupakan wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) yang membentang dari Kabupaten Blora (Jateng) hingga Bojonegoro dan Tuban (Jatim).
Blok ini dikelola oleh tiga pihak: PT Pertamina EP Cepu (45% PI), ExxonMobil Cepu Limited (45%, sebagai operator), dan BUMD lewat Badan Kerja Sama Blok Cepu (10%).
Blok Cepu tercatat sebagai salah satu aset minyak strategis nasional karena menyumbang lebih dari seperempat total produksi minyak Indonesia.
Acara peresmian juga dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, dan President of ExxonMobil Indonesia Wade Floyd.