ABNnews – Madu sering jadi senjata andalan saat batuk menyerang, apalagi saat flu datang tanpa diundang. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kental bikin madu disukai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Tapi pertanyaannya, apa benar madu ampuh meredakan batuk? Atau cuma mitos warisan nenek moyang?
Ternyata, ini bukan sekadar mitos. Sejumlah penelitian medis menyebut madu memang punya efek menenangkan pada tenggorokan. Madu bekerja dengan cara melapisi dinding tenggorokan, yang bisa membantu mengurangi rasa gatal dan keinginan untuk batuk.
Nggak cuma itu, kandungan antibakteri alami dalam madu juga dipercaya membantu melawan infeksi ringan penyebab batuk.
Beberapa studi bahkan menunjukkan madu bisa lebih ampuh daripada obat batuk OTC (over-the-counter) dalam mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan batuk malam hari pada anak-anak.
Meski tergolong aman buat dewasa dan anak di atas satu tahun, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun, ya! Ini karena madu bisa mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang bisa membahayakan sistem pencernaan bayi yang belum matang.
Kalau batuk nggak kunjung sembuh dalam seminggu, atau malah disertai gejala berat kayak demam tinggi, sesak napas, atau dahak berdarah, jangan cuma minum madu—langsung ke dokter!
Kalau cuma batuk ringan, kamu bisa campur 1–2 sendok teh madu ke dalam air hangat, teh herbal, atau perasan lemon. Minum dua hingga tiga kali sehari, terutama sebelum tidur supaya nggak gangguan batuk malam hari.
Ingat, jangan campur madu ke air panas mendidih karena bisa merusak kandungan baiknya.
Kesimpulannya, madu memang bisa bantu redakan batuk ringan, terutama jenis batuk kering. Tapi tetap harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan, dan jangan tunda periksa ke dokter kalau gejalanya makin berat.