ABNnews – Rasulullah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Ada tiga perkara yang jika ketiganya berada dalam diri seseorang, maka ia adalah orang munafik, meskipun ia berpuasa dan mengerjakan sholat. Ia adalah orang yang apabila berbicara, ia berbohong, apabila berjanji, ia mengingkari, apabila diberi amanah sesuatu, ia khianat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW adalah sosok yang jujur dan dapat dipercaya.
Ia bahkan tak pernah berbohong. Bahkan sebelum Muhammad menjadi seorang Rasul pun ia telah dikenal sebagai pribadi yang jujur.
Ketika Rasulullah SAW mengumpulkan penduduk Mekah di bukit Shofa untuk berdakwah secara terang-terangan, Rasulullah kemudian bersabda, “Apa pendapat kalian jika kukabarkan ada sepasukan berkuda yang mengepung kalian di lembah ini? Apa kalian memercayaiku?” Secara serempak, penduduk Makkah menjawab, “Kami tidak pernah mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran.” (H.R. Bukhari).
Imam Al Ghazali menjelaskan, apabila kita ingin tahu seberapa jahat perkataan bohong, maka rasakan dan perhatikan perkataan bohong orang lain kepada kita. Kita akan merasa jijik dan memandang hina orang lain yang berbohong kepada kita itu. Kita akan merasakan betapa jahatnya orang yang berbohong itu.
Imam Al Ghazali juga mengingatkan agar manusia jangan suka membuat perkara yang menyebabkan orang lain benci terhadapnya. Ia mengajak manusia menjaga baik-baik seluruh anggota tubuhnya agar tidak berbuat maksiat, termasuk menjaga lidah agar tidak berkata bohong.
Lalu apa hukuman bagi pemimpin yang suka berbohong dalam Islam? Haruskah diikuti dan dipercaya? Dilansir dari FAJAR.CO.ID, ulama kondang Muhammad Quraish Shihab mengatakan pengikut yang percaya pada pemimpin berbohong tutut terkena siksa.
“Kalau pemimpin berbohong, maka pengikutnya yang percaya pun terkena siksa!” tegas Quraish Shihab, dikutip Fajar dari video yang diunggah @caul_tanjung, Senin (24/10/2022).
Di dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ada tiga kelompok yang pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada mereka, Allah tidak akan membersihkan mereka, Allah tidak akan memandang mereka, dan mereka akan disiksa dengan azab yang sangat pedih (yaitu); “Orang tua yang berzina, penguasa yang bohong, dan orang miskin yang sombong.” (H.R. Muslim dari Abi Hurairah r.a.).
Munafik
Pemimpin yang suka berbohong, maka ia termasuk ke dalam orang yang munafik. Dan tempat terbaik bagi orang yang munafik adalah neraka yang mengerikan.
Nabi SAW bersabda, “Di antara tanda orang munafik ada tiga:
apabila berkata ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat.” (H.R. Bukhari).
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa’ ayat 145, “Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.”
Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki integritas dan keimanan yang kuat.
Ia harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunah, terlebih jika pemimpin itu adalah seorang muslim. Contohlah sang pemimpin terbaik yang tak pernah berdusta kepada siapapun, Rasulullah SAW. Wallohu a’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara