banner 728x250

Kode Paket “Mash Potato” hingga “Herandura” di Balik Praktik Karaoke Plus-plus Semarang

Penggerebekan Polda Jawa Tengah di Mansion Executive Karaoke Semarang, Kamis (27/2/2025). (Dok. Polda Jawa Tengah)

ABNnews – Tersangka kasus Mansion Executive Karaoke, YS, buka suara soal perannya dalam praktik karaoke yang menyeret nama Ketua DPD Partai Hanura Jateng, Bambang Raya.

Kuasa hukum YS, Angga Kurnia Anggoro, menyebut kliennya hanya menjalankan perintah dari sosok pimpinan berinisial HP, yang disebut sebagai pemilik saham sekaligus pengelola operasional karaoke tersebut.

“Pada pertengahan 2020, YS dan rekan-rekan dipaksa menawarkan paket-paket layanan yang ternyata mengandung unsur seksual terselubung,” ujar Angga saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2025).

Paket dengan Kode “Herandura” hingga “Mash Potato”

Angga menyebut layanan ‘tambahan’ itu ditawarkan dalam bentuk voucer berkode seperti Herandura, Potato, dan Mash Potato. Tapi YS mengaku tak tahu soal muatan pornografi di balik nama-nama unik tersebut.

“Tidak pernah diberitahu sebelumnya bahwa voucer itu bagian dari jasa pornografi,” katanya.

Menurutnya, YS baru menyadari praktik tersebut setelah beberapa minggu bekerja. Saat ingin menolak, YS disebut mendapat tekanan dan ancaman dari HP, termasuk dari orang dekat HP bernama B.

“YS sudah pernah mengajukan mundur sejak Januari 2024, tapi malah diancam penalti karena dianggap memutus kontrak sepihak,” beber Angga.

Angga menegaskan bahwa YS tak punya kendali atas operasional, dan sama sekali tidak mendapat keuntungan dari aktivitas yang dianggap melanggar hukum itu.

“Klien kami cuma karyawan. Tidak ada satu sen pun keuntungan yang masuk ke kantong pribadi,” ujarnya tegas.

Ia juga menyayangkan mengapa HP, yang disebut sebagai otak di balik aktivitas tersebut, belum tersentuh hukum.

Saat ini, Polda Jateng telah menetapkan dua tersangka: YS, yang disebut-sebut berperan sebagai mami, dan Bambang Raya, yang merupakan pemilik izin usaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *