banner 728x250

Tragis! MK Bocah Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama Pernah Dibakar dan Dibacok Ayah

Satpol PP Kebayoran Lama mengamankan seorang anak yang diduga disiksa oleh orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Dok: Satpol PP Kebayoran Lama.

ABNnews – Korban penyiksaan yang ditemukan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berinisial MK (7) pernah dibakar dan dibacok oleh ayahnya berinisial YA lantaran saat itu sedang emosi.

“Tadi kita tanya anak tersebut, ayahnya sangat kejam katanya. Dia dibakar di sawah, diobati tapi disiksa lagi,” kata Petugas Kasatpol PP Kebayoran Lama Eko kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Eko menambahkan, saat ditemukan, di tubuh anak ini terdapat luka bacok sekitar 5-6 centimeter (cm) dan mengalami luka lebam kebiruan di bagian mata.

Kemudian, pihaknya langsung membawa korban ke Puskesmas dan petugas medis menyebutkan tulang sang anak keluar lantaran dipelintir.

Korban juga mengalami dehidrasi dan saat ini tengah menjalani perawatan lebih lanjut di RSUD Kebayoran Lama.

Diketahui ibu korban sudah meninggal dunia dan MK yang hidup bersama sang ayahnya hanya diberikan satu sendok nasi setiap harinya.

“Kemarin belum lama dia dikasih makan, tapi nasinya sudah bau. Bapaknya marah, kakinya dibacok. Setiap hari dia cuma dikasih makan sesendok nasi,” katanya.

Anak berinisial MK (7) yang diduga disiksa oleh orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengalami dehidrasi dan luka akibat benda tajam saat ditemukan pertama kali.

Pada awalnya, Satpol PP Kebayoran Lama sedang melakukan patroli di kawasan Pasar Kebayoran Lama pada Rabu pagi pukul 07.20 WIB.

Sang anak ditemukan seorang diri dan mengaku telah disiksa oleh orang tuanya. Posisinya di atas kardus dan sedang tertidur di lorong pasar.

Namun anak tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyiksaan atau penganiayaan yang dialami lantaran masih kesulitan bicara.

Saat ini sang anak yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Cipulir II kini dialihkan ke RSUD Kebayoran Lama untuk penanganan lebih lanjut.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *