banner 728x250

Industri Sepatu RI Ngacir! Ekspor Naik Tajam, Serap 961 Ribu Pekerja

Pelepasan ekspor PT Selalu Cinta Indonesia (SCI), Salatiga, Kamis (12/6/2025).

ABNnews – Industri alas kaki nasional makin unjuk gigi di pasar global. Dalam tiga bulan pertama 2025, ekspor sepatu dan alas kaki Indonesia tercatat menembus USD1,89 miliar atau naik 13,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Indonesia saat ini menempati posisi ke-6 eksportir alas kaki dunia, dengan pangsa pasar 3,99%. Ini bukti daya saing kita luar biasa,” kata Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier, di acara pelepasan ekspor PT Selalu Cinta Indonesia (SCI), Salatiga, Kamis (12/6/2025).

SCI yang merupakan produsen alas kaki merek Nike, sukses mengirim 124.117 pasang sepatu ke India pada Mei 2025, dengan nilai ekspor mencapai USD2 juta. Targetnya, hingga September 2025, total ekspor bakal tembus 227.654 pasang atau setara USD3,4 juta.

“Ini bukan cuma sukses bisnis, tapi sinyal kuat Indonesia jadi bagian penting dalam rantai pasok global industri alas kaki,” ujarnya.

Meski begitu, Taufiek tak menampik tantangan ekspor ke India, khususnya soal regulasi Quality Control Orders (QCO) yang mensyaratkan sertifikasi Bureau of Indian Standards (BIS) untuk setiap produk yang masuk.

“Kendalanya bukan kualitas sepatu kita, tapi minimnya auditor BIS yang memperlambat proses verifikasi,” jelasnya.

Masalah ini pun telah dibawa Indonesia ke forum WTO dalam isu Specific Trade Concern (STC). Pemerintah juga mendorong India agar lebih terbuka bekerja sama dengan lembaga sertifikasi internasional yang kredibel.

“Upaya diplomasi dan teknis kita akhirnya membuahkan hasil. Hari ini kita saksikan Nike Indonesia berhasil menembus kembali pasar India lewat PT SCI,” tambahnya.

Lebih jauh, Kemenperin menyatakan dukungan penuh untuk mendorong perluasan pasar ekspor industri alas kaki, termasuk ke wilayah nontradisional seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin.

“Kita ingin industri ini terus menyerap tenaga kerja, mendorong ekspor, dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Berdasarkan data BPS, industri alas kaki RI tumbuh 6,95% pada kuartal I 2025. Hingga Agustus 2024, sektor kulit dan alas kaki telah menyerap 961 ribu tenaga kerja—naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tak hanya ekspor, sektor ini juga menggeliat dari sisi investasi. Selama Januari–Mei 2025, sebanyak 12 investor besar masuk dengan nilai investasi mencapai Rp8 triliun. Kapasitas produksinya mencapai 64,6 juta pasang sepatu dan 214,6 juta pasang komponen.

“Ini bukti bahwa Indonesia masih jadi magnet utama bagi industri padat karya berorientasi ekspor,” pungkas Taufiek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *