ABNnews – Video AI ‘Masuk Neraka’ viral disejumlah platform media sosial (medsos) di antaranya X (dulu twitter). Konten yang dimaksud berjudul “Hari Pertama Masuk Neraka Cek” dan “Hari Kedua di Neraka Cek Part 1”.
Kedua video berdurasi pendek tersebut menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menampilkan visual seseorang berada di lokasi menyerupai neraka, lengkap dengan latar kobaran api dan aliran lava.
Karuan saja sejumlah tokoh agama Islam mengecam keras munculnya konten video bertema neraka itu. Mereka menyebut konten tersebut tidak pantas karena merendahkan konsep surga dan neraka yang diyakini oleh umat beragama.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur kepada wartawan, Selasa (10/6/2025). Konten tersebut dinilai melecehkan atau menertawakan surga dan neraka. Hal ini termasuk perbuatan murtad dan dosa besar.
Sejak Nabi Musa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina. Mereka bertanya, Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan? Dia (Musa) menjawab, Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 67)
Dilansir dari almasoem.sch.id, pada ayat-ayat yang lalu dijelaskan tentang keingkaran Bani Israil terhadap perintah Allah, sedang pada ayat-ayat berikut diterangkan keingkaran mereka terhadap perintah Nabi Musa.
Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya yang meminta agar dia memohon pada Tuhan agar memberi solusi dari masalah pembunuhan di kalangan mereka, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina”, yang dimaksudkan agar mereka menghapus sisa syirik karena pernah menyembah anak sapi dan siap kembali pada akidah yang benar.
Perintah ini dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan Musa, karena itu mereka bertanya,”Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan? “Pertanyaan ini sungguh tidak pada tempatnya, karena mereka tahu sifat Musa yang tidak pernah main-main. Dengan sikap prihatin, dia, Musa, menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh yang sering menjadikan ajaran agama sebagai permainan.”
Ternyata mengolok olok agama sudah ada sejak zaman nabi Musa, sekarang juga masih ada candaan yang dikaitkan dengan agama, candaan yang dikaitkan dengan ayat ayat Al Qur’an.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.”
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa hukumnya sangat berat yaitu bisa keluar dari agama Islam.
“Mengolok-olok dalam agama, ayat Al-Quran dan Rasul-Nya termasuk kekafiran yang bisa mengeluarkan dari Islam, karena agama ini dibangun di atas pengagungan kepada Allah, agama dan Rasul-Nya.”
Allah berfirman,“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya BERSENDA GURAU dan BERMAIN-MAIN saja”.
Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu BEROLOK-OLOK?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman… [At Taubah : 65-66]
Semoga kita terhindar dari kelakuan buruk yang suka mengolok olok agama dan terhindar dari candaan dengan mengaitkan ayat ayat Quran dan tidak termasuk orang yang bodoh (Al Baqoroh 67). Wallohu a’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara