ABNnews – Industri otomotif nasional terus menunjukkan performa positif meski ekonomi global masih gonjang-ganjing. Salah satu buktinya, PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) resmi membuka pabrik baru senilai Rp500 miliar di kawasan industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang hadir langsung dalam peresmian menyebut, langkah ini mempertegas bahwa Indonesia tetap jadi incaran investasi, khususnya dari sektor otomotif.
“Perusahaan global masih melihat Indonesia punya prospek cerah untuk manufaktur. Ini sinyal kuat bahwa kita tetap dilirik dunia,” ujar Menperin.
Mercedes-Benz Gaspol! Produksi Bisa Tembus 5.000 Unit per Tahun
Pabrik baru DCVMI dibangun di atas lahan 15 hektare, dan memiliki kapasitas produksi hingga 5.000 unit truk dan bus per tahun. Ini menjadikan DCVMI sebagai salah satu dari lima besar produsen kendaraan niaga di Indonesia.
Model andalan yang diproduksi antara lain:
– Mercedes-Benz Axor Trucks: 2528 CH, 4928 T, 4028 T, 4023 T, 2528 RMC, 2528 CX, 2528 C
– Sasis bus Mercedes-Benz: OH 1626 L dan OH 1626 S
“Sejak awal berproduksi di Indonesia pada 1978, Mercedes-Benz konsisten berkomitmen terhadap pengembangan industri otomotif nasional,” jelas Menperin.
Siap Ekspor dan Produksi Kendaraan Ramah Lingkungan
Pabrik anyar ini bukan cuma buat pasar lokal. PT DCVMI juga siap menggarap ekspor dan kendaraan niaga ramah lingkungan. Menperin bilang, DCVMI diharapkan segera mengembangkan model berbasis teknologi Euro 5 dan Euro 6, serta kendaraan dengan emisi lebih rendah.
“Kami mendorong industri otomotif masuk ke fase green mobility. Fasilitas ini sudah pakai teknologi SCR dan DEF untuk emisi Euro 4,” jelasnya.
Target Lokal Naik, TKDN Masih 28 Persen
Saat ini, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kendaraan DCVMI masih di angka 28,08 persen. Pemerintah berharap angka ini bisa terus ditingkatkan agar industri otomotif nasional makin kuat dan berdaya saing.
“TKDN tinggi bisa bantu perusahaan dapat akses lebih luas ke pengadaan pemerintah dan insentif fiskal,” tegas Agus.
Neraca Dagang Masih Defisit, Pabrik Ini Jadi Harapan Baru
Dari Januari–Maret 2025, neraca perdagangan kendaraan niaga Indonesia defisit USD608,7 juta. Impor kendaraan niaga masih jauh lebih tinggi daripada ekspor.
“Pabrik ini bukan cuma soal produksi, tapi soal strategi menekan defisit dan membuka lapangan kerja,” ujar Agus.
Presiden Direktur DCVMI Sankaranarayanan Ramamurthi juga menyampaikan bahwa pabrik ini menjadi simbol kepercayaan Daimler Truck AG terhadap Indonesia.
“Setiap unit yang kami produksi di sini mencerminkan keunggulan rekayasa dan semangat kolaborasi,” katanya.