ABNnews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pertumbuhan industri bahan kimia khusus dalam negeri. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat struktur industri nasional sekaligus menekan ketergantungan terhadap produk impor.
“Industri bahan kimia khusus memegang peran vital di berbagai sektor, mulai dari makanan, minyak dan gas, hingga cat dan tinta cetak,” kata Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier, Jumat (6/6/2025).
Saat ini, sebagian produk kimia khusus sudah diproduksi di dalam negeri. Namun, konsumsi yang terus meningkat mendorong Kemenperin untuk meningkatkan kapasitas produksi, mendorong adopsi teknologi, dan menjajaki pasar global.
“Transformasi sektor ini tak bisa setengah-setengah. Kita butuh percepatan inovasi, keberlanjutan lingkungan, dan integrasi dengan industri hilir,” jelas Taufiek.
Industri Kimia Lokal Tumbuh, Ekspor Capai USD5,35 Miliar
Berdasarkan catatan Kemenperin, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional menyumbang ekspor senilai USD5,35 miliar pada triwulan I 2025. Capaian ini menempatkannya sebagai salah satu dari lima besar kontributor ekspor industri nasional.
“Produk kimia khusus punya nilai tambah tinggi dan terus dibutuhkan pasar, baik di dalam negeri maupun global,” ujar Taufiek.
Untuk mendukung sektor ini, Kemenperin siap memberikan berbagai dukungan, seperti insentif fiskal, pembangunan infrastruktur industri, serta fasilitas riset dan pengembangan.
“Kami juga aktif mendorong kemitraan strategis antara industri dan lembaga riset, termasuk adopsi industri 4.0 agar proses produksi makin efisien dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Guna memperkuat ekosistem industri kimia khusus, Kemenperin mendukung pengukuhan pengurus baru Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) periode 2025–2028. Acara pengukuhan digelar pada 5 Juni 2025 di Jakarta, dengan Ridwan Adipoetra terpilih sebagai Ketua Umum.
Taufiek berharap AIKKI mampu menjalin sinergi lebih erat dengan pelaku industri dan pemerintah.
“Kolaborasi adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Ridwan menyatakan kesiapannya untuk memajukan sektor kimia khusus di Indonesia.
“AIKKI akan menjadi katalisator komunikasi dan kolaborasi demi industri yang lebih adaptif, kompetitif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.