banner 728x250

Bahlil Curiga Pihak Asing Main di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Foto: istimewa)

ABNnews – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara soal kisruh tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Ia mencurigai ada campur tangan asing yang ingin menggagalkan agenda hilirisasi nasional.

“Ada pihak-pihak asing yang tidak senang atau kurang berkenan dengan proyek hilirisasi ini,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Sabtu (7/6/2025).

Menurut Bahlil, hilirisasi tambang merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ia menyebut ada upaya dari pihak luar yang sengaja menghembuskan isu negatif untuk menjegal proyek tersebut.

Salah satu contohnya adalah polemik tambang nikel di Pulau GAG, Raja Ampat. Bahlil menyebut tambang nikel itu berjarak sekitar 30-40 km dari kawasan wisata ikonik Raja Ampat, seperti Pulau Paiynemo.

“Yang ramai sekarang foto-foto beredar justru seolah-olah tambang itu ada di Paiynemo. Padahal lokasi tambangnya jauh dari sana,” tegas Bahlil.

Untuk mencegah simpang siur informasi, Bahlil mengatakan Kementerian ESDM akan mengecek langsung ke lokasi. Selain itu, aktivitas pertambangan oleh PT GAG Nikel untuk sementara dihentikan.

“Kami sudah minta Dirjen Minerba menghentikan sementara operasi PT GAG Nikel sampai ada verifikasi lapangan. Saya ingin ini objektif,” ujarnya.

Isu tambang nikel di Raja Ampat mencuat usai aksi penolakan dari aktivis lingkungan Greenpeace saat Indonesia Critical Minerals Conference 2025 di Jakarta, Selasa (4/6). Mereka menyoroti aktivitas tambang di kawasan konservasi dan pariwisata seperti Raja Ampat.

Aksi tersebut juga viral di media sosial, memunculkan gelombang penolakan dari warganet terhadap aktivitas pertambangan di wilayah yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *