ABNnews — Kecelakaan lalu lintas secara beruntun kembali terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor Jawa Barat pada Senin, sekitar pukul 13.15 WIB, kali ini melibatkan tiga unit kendaraan.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan di Bogor Senin, menjelaskan bahwa kecelakaan itu berawal saat kendaraan Mitsubishi Fuso bernomor polisi F-9717-FE melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.
“Diduga karena mengalami gangguan pada sistem pengereman, truk tersebut menabrak pembatas jalan -guardrail-,” kata AKP Santi.
Benturan tersebut menyebabkan guardrail terlepas dan menghantam kendaraan Toyota Colt Diesel bernomor polisi E-9108-E. Mitsubishi Fuso kemudian terus melaju dan menabrak bagian belakang Toyota Innova bernomor polisi B-302-RYO yang baru saja menyelesaikan transaksi di gerbang tol.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun ketiga kendaraan mengalami kerusakan materiil. Selain itu, fasilitas infrastruktur milik Jasamarga di sekitar lokasi kejadian juga mengalami kerusakan.
Terkait kecelakaan ini, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI segera mengambil langkah tegas menangani truk over dimension over loading (ODOL).
“Kami di Komisi V DPR memberikan perhatian serius terhadap penanganan ODOL yang sudah lama disuarakan. Kendaraan ODOL menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan,” kata Danang dalam keterangan yang dikutip pada Selasa (03/06).
Ia menyatakan bahwa kendaraan ODOL merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Danang menilai upaya penanganan kendaraan ODOL harus ditingkatkan karena telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material.
Ia juga menekankan perlunya koordinasi lintas sektor agar kebijakan zero ODOL bisa benar-benar terwujud. “Kementerian Perhubungan tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kerja sama antara Kemenhub, Kementerian Perindustrian, dan Korlantas Polri,” tegasnya.
Ia juga mendorong penguatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran kendaraan ODOL di lapangan. Menurutnya, sinergisitas antara lembaga sangat penting untuk memastikan kebijakan zero ODOL berjalan efektif.
Danang berharap kecelakaan di Tol Ciawi ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mempercepat implementasi kebijakan zero ODOL yang selama ini belum berjalan.
Sekadar catatan, kecelakaan di GT Tol Ciawi 2, KM 41+400 Jalan Tol Jagorawi pada Senin (02/06) ini merupakan insiden kedua sepanjang Januari-Juni 2025.
Sebelumnya, pada Rabu malam, 4 Februari 2025, juga terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut galon dan lima kendaraan lain.
Serupa kecelakaan hari ini, tiga gardu tol juga dilaporkan mengalami kerusakan. Selain itu, ktecelakaan tersebut juga menyebabkan 8 korban jiwa.