banner 728x250

Durhaka! Aksi Remaja Pukul Ibu Sendiri Bikin Netizen Murka: Polisi Turun Tangan

Remaja di Jember yang pukul ibu hingga memar akhirnya meminta maaf usai dilaporkan ke polisi. (Foto: Istimewa)

ABNnews – Sebuah video memperlihatkan seorang remaja laki-laki memukul ibu kandungnya hingga wajahnya memar viral di media sosial dan menuai kecaman publik.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu malam (17/5/2025).

Pelaku berinisial SU (18), dalam video yang beredar, tampak enggan mengakui kesalahannya meski tengah disidang oleh sejumlah pria dewasa di hadapan ibunya yang mengalami luka memar di bawah mata.

Warganet mengecam tindakan remaja tersebut dan banyak yang menyebutnya durhaka. Tidak sedikit pula yang meminta agar pelaku tetap diproses hukum agar mendapat pelajaran.

Kapolsek Kencong, AKP Siswanto, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, tindak kekerasan dilakukan SU lantaran tidak mampu mengendalikan emosi saat dinasihati oleh sang ibu, LM (38).

Ia menjelaskan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan tindakan itu terjadi secara spontan dan tidak direncanakan.

“Benar, kejadian itu terjadi pada Sabtu malam. Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku melakukan kekerasan karena emosi sesaat ketika dinasihati oleh ibunya,” ujar Siswanto, Kamis (29/5/2025).

Pihak keluarga, lanjut Siswanto, sepakat untuk melaporkan SU ke pihak berwajib sebagai bentuk pembelajaran agar pelaku menyadari kesalahannya. Laporan itu juga dimaksudkan untuk memberi efek jera agar kejadian serupa tidak terulang.

“Namun keesokan harinya, Minggu (18/5) pagi, pelaku sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada ibunya. Proses mediasi telah dilakukan, dan permintaan maaf diterima,” tambahnya.

Pihak kepolisian dan bhabinkamtibmas langsung mendatangi lokasi kejadian saat mediasi berlangsung untuk memastikan situasi kondusif dan mencegah potensi konflik lanjutan.

Meski telah berakhir damai, video kekerasan tersebut memicu reaksi emosional dari masyarakat. Banyak pihak yang berharap edukasi mengenai pengendalian emosi dan komunikasi dalam keluarga dapat lebih digencarkan, terutama di kalangan remaja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *