ABNnews – Dua perawat Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, resmi diberhentikan setelah kedapatan melakukan siaran langsung (live) di media sosial saat berlangsungnya prosedur operasi caesar.
Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung, Dwi Rizki Wulandari, menyatakan bahwa keputusan tegas ini diambil setelah manajemen menilai tindakan kedua perawat, berinisial K dan R, sebagai pelanggaran berat terhadap kode etik profesi dan regulasi internal rumah sakit.
“Tindakan mereka jelas bertentangan dengan kode etik profesi. Dengan sangat menyesal, kami memutuskan hubungan kerja dengan yang bersangkutan,” ujar Dwi dalam konferensi pers di Jombang, Rabu (28/5).
Dwi menambahkan bahwa rumah sakit memiliki aturan ketat mengenai etika dan kerahasiaan pasien, terutama di ruang operasi. Ia juga mengimbau seluruh tenaga kesehatan untuk bijak dalam menggunakan media sosial, terutama saat bertugas.
“Kepercayaan pasien adalah aset utama kami. Privasi dan keamanan pasien harus dijaga dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Pembinaan dan Teguran dari Dinas Kesehatan
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Hexawan Tjahja Widada, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil kedua perawat tersebut untuk diberikan pembinaan. Ia juga menyebut bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat teguran kepada manajemen rumah sakit.
“Keduanya telah kami panggil untuk klarifikasi dan pembinaan. Kami juga telah mengirim surat teguran resmi kepada RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung,” ujar Hexawan.
Video Viral dan Respons Publik
Peristiwa ini mencuat ke publik setelah potongan video dari siaran langsung tersebut viral di media sosial. Video memperlihatkan seorang pria berseragam medis sedang melakukan live streaming di ruang operasi. Dalam video tersebut, terdengar suara yang menyebut bahwa rekannya tengah melakukan tindakan operasi caesar.
“Mas Rizal lagi jahit di belakang, urung mari (belum selesai). Gak apa-apa sambil live, yang penting gak kelihatan pasiennya,” ujar salah satu perawat dalam video yang beredar luas, salah satunya diunggah ulang oleh akun Instagram @inijawatimur.
Video tersebut memicu kritik tajam dari masyarakat karena dianggap mengabaikan prinsip kerahasiaan dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan, terutama di ruang operasi yang seharusnya steril dan tertutup dari publik.