ABNnews – “Dan kepada Allah-lah segala yang di langit dan yang di bumi bertasbih, dan kepada-Nya segala makhluk berzikir.” (Surat Al-Isra ayat 44).
Semua makhluk, termasuk hewan dan tumbuhan, senantiasa bertasbih (memuji) dan berzikir kepada Allah SWT. Tentu saja dilakukan dengan cara yang berbeda. Namun dilakukan sebagai rasa syukur dan pengakuan akan kebesaran Allah.
Manusia tidak bisa mengetahui secara pasti bagaimana hewan dan tumbuhan bertasbih, tetapi mereka bertasbih dengan cara yang sesuai dengan fitrah dan keunikan mereka. Contohnya, burung bertasbih dengan merentangkan sayapnya, dan tumbuhan bertasbih dengan tunduk pada hukum alam (sunnatullah).
Benda mati juga bertasbih kepada Allah SWT. Hal ini didapat dari penjelasan surah An Nur ayat 41. Allah SWT berfirman, “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan”.
Ibnu Katsir menafsirkan dalam buku Tafsir Ibnu Katsir Volume 6 yang diterjemahkan Dr Abdullah, ayat di atas sebagai bukti bahwa Allah SWT menunjukkan semua makhluk yang ada di langit maupun di bumi bertasbih kepada-Nya. Mulai dari malaikat, manusia, jin, hewan hingga benda mati yang juga dijelaskan dalam surah Al Hajj ayat 8.
Dikutip dari berbagai sumber dan literatur, ada sejumlah manfaat Dzikir pada siang dan malam, yakni: Mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapatkan ampunan dan pahala besar, dijauhkan dari segala bahaya, menghilangkan kemurungan dan kesedihan, menghidupkan jiwa, dan melapangkan rezeki, dijanjikan surge, menghilangkan kemunafikan, dan memberikan perlindungan di hari kiamat.
Cara Berzikir
Lalu bagaimana cara kita berzikir? Secara teknis, zikir dilakukan dengan ruas-ruas jari, biji tasbih, atau alat bantuan zikir lainnya untuk menghitung zikir yang sudah diucapkan.
Meskipun ada pilihan untuk menggunakan tasbih atau alat hitung zikir digital, zikir menggunakan ruas jari lebih diutamakan karena jari jemari kita akan memberikan kesaksian di hari kiamat kelak.
Allah SWT juga memberikan petunjuk zikir dalam surat Al-A’raf ayat 205 yang memerintahkan untuk berzikir dalam hati dan secara perlahan. “Dan Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang…” (QS. Al-A’raf [7]: 205).
Dalam surat tersebut juga kita jadi tahu kalau zikir tidak hanya bisa dilakukan setiap selesai sholat Fardhu atau sholat Sunnah, tetapi ada juga zikir pagi dan petang yang bisa senantiasa menjaga kamu sepanjang hari.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk berzikir, baik setelah salat, zikir pagi petang, dan sebagainya. Salah satunya ada di surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tentram dengan zikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28). Wallohu a’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara/berbagai sumber.