banner 728x250

Mengenang Irianti Erningpradja, Penyanyi Multitalenta Era 80-an

Almarhumah Irianti Erningpraja. (Foto: istimewa)

ABNnews — Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi yang populer di era tahun 80-an, Irianti Erningpraja (59) meninggal dunia di Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (27/05) kemarin pukul 14.14 WIB.

Kabar duka itu diumumkan penyanyi senior Nicky Astria. “Innalillahi wainnailaihirojiun. Telah berpulang ke pangkuan Allah SWT, Irianti Erningpraja,” tulis @nicky_astria_real via Instagram, Selasa (27/05).

Kepergian Irianti Erningpraja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh penikmat musik Indonesia yang mengenang karya-karya dan sosoknya yang khas.

Lahir dengan nama Tati Irianti pada 18 November 1965 di Jakarta, Irianti Erningpraja adalah putri dari Raden Ahem Erningpraja, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan di era Presiden Soekarno.

Sejak kecil, Irianti menunjukkan bakat luar biasa di bidang olahraga. Ia dikenal sebagai seorang atlet renang nasional yang berprestasi, bahkan pernah meraih berbagai medali di ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) IX, SEA Games 1977, dan Asian Games 1978.

Namun, takdir membawanya ke jalur seni. Setelah berhenti dari dunia renang karena menderita sinusitis, Irianti mulai mengeksplorasi bakat seninya.

Ia bergabung dengan grup tari terkemuka Swara Maharddhika pimpinan Guruh Soekarnoputra, tampil sebagai penari profesional di berbagai panggung, baik di dalam maupun luar negeri.

Kemampuan Irianti tidak berhenti pada olah tubuh dan tari. Ia juga dianugerahi bakat istimewa dalam menulis lagu. Salah satu karyanya, “Salamku Untuknya”, bahkan berhasil menjadi juara pertama di ajang Festival Pop Song Nasional pada tahun 1983 dan kemudian dinyanyikan oleh diva pop Vina Panduwinata.

Produktivitasnya sebagai pencipta lagu terus berlanjut, dengan karyanya dibawakan oleh penyanyi-penyanyi ternama seperti Atiek CB, Trio Libels, Ismi Azis, dan Nia Zulkarnain.

Dunia musik rekaman pun melirik bakatnya. Irianti kemudian ditawari untuk rekaman dan menjadi penyanyi profesional.

Namanya mulai dikenal luas di industri musik pada akhir 1980-an hingga 1990-an, khususnya lewat lagu-lagu populer seperti “Ada Kamu” (1987) yang diciptakan bersama maestro Elfa Secioria, “Aku Cinta Aku Rindu” (1987), dan “Senyumlah Sayang” (1989), serta “Mengapa Kau Tinggalkan Aku” (1995).

Vokalnya yang khas dan kuat meninggalkan kesan mendalam bagi para pendengarnya. Kepergian Irianti Erningpraja adalah kehilangan besar bagi industri musik dan seni di Indonesia.

Ia akan selalu dikenang sebagai sosok multitalenta yang telah memberikan kontribusi besar dengan karya-karya abadi dan semangat berkarya yang tak pernah padam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *