ABNnews — Ratusan warga Palestina tewas atau masih hilang dalam pembantaian baru Israel yang menargetkan dan menghancurkan seluruh rumah di daerah Jabalia al-Balad di Gaza utara.
Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan pada Jumat bahwa serangan udara Israel itu terjadi pada Kamis malam waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan jumlah korban tewas akibat pengeboman terhadap bangunan tempat tinggal tersebut telah melampaui 50, termasuk korban tewas yang dikonfirmasi dan orang hilang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak berkomentar langsung mengenai serangan tersebut, tetapi dalam pernyataan umum mengatakan serangan tersebut telah mengenai lebih dari 100 target di seluruh Gaza dalam jangka waktu 24 jam.
Sementara itu Kementerian kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 74 kematian warga Palestina dalam kurun waktu tersebut saja.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada Jumat bahwa setidaknya 94 persen rumah sakit di Jalur Gaza telah rusak atau hancur, dengan setengahnya tidak lagi beroperasi, lapor kantor berita Anadolu Agency, Sabtu, 24 Mei 2025.
PBB telah memperingatkan bahwa Gaza mungkin memasuki “fase paling kejam” dalam perang tersebut, dengan Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam pembatasan bantuan Israel yang memperburuk bencana kemanusiaan.
Meskipun Israel mencabut blokadenya sebagian minggu ini, sehingga hanya mengizinkan masuknya bantuan dalam jumlah terbatas, PBB mengatakan pengiriman tersebut jauh dari 500–600 truk pasokan yang dibutuhkan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi 2,1 juta penduduk wilayah tersebut.