banner 728x250

Telkom – UGM Kembangkan Teknologi DAS untuk Deteksi Gempa Lebih Cepat dan Akurat

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Network and IT Solution Telkom Herlan Wijanarko saat pertemuan dengan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM Dr. Danang Sri Hadmoko beserta jajaran, dalam pembahasan mengenai pengembangan sistem deteksi gempa berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS) atau Penginderaan Akustik Terdistribusi, di Telkom Landmark Tower, Jakarta, pada Rabu (21/5).

ABNnews – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan sistem deteksi gempa berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS) atau Penginderaan Akustik Terdistribusi. Inovasi ini memanfaatkan infrastruktur kabel optik bawah laut milik Telkom sebagai sensor deteksi aktivitas seismik secara real-time.

Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem mitigasi bencana nasional, khususnya di wilayah pesisir yang rawan gempa bumi. Teknologi DAS memungkinkan pendeteksian dini terhadap gelombang seismik primer (P-wave), yang hadir lebih awal dibanding gelombang sekunder (S-wave) yang lebih merusak. Dengan integrasi sistem geospasial, peringatan dini dapat diberikan dalam hitungan detik hingga menit sebelum guncangan utama terjadi.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menekankan bahwa kolaborasi ini membawa manfaat ganda: perlindungan terhadap masyarakat sekaligus penguatan ketahanan infrastruktur digital nasional.

“Teknologi ini memanfaatkan kabel optik eksisting tanpa memerlukan sensor tambahan, sehingga lebih efisien dan mencakup wilayah laut dalam, termasuk zona subduksi aktif di selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan pantai barat Sumatra,” jelasnya.

Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, sinergi antara akademisi dan industri merupakan kunci dalam menciptakan inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., dari tim peneliti UGM, menjelaskan bahwa teknologi DAS mengubah kabel optik menjadi ribuan sensor virtual yang mampu mendeteksi getaran kecil sekalipun. Teknologi ini memberikan peluang signifikan untuk meningkatkan respons kebencanaan yang lebih cepat dan terkoordinasi, terutama di wilayah pesisir yang sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Selain peringatan dini, sistem ini juga memperkuat keamanan dan efisiensi operasional infrastruktur Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) milik Telkom. Selama ini, gangguan terhadap kabel laut dapat terjadi hingga 17 kali dalam setahun, yang berdampak besar pada layanan digital nasional. Dengan DAS, Telkom dapat memantau kabel laut dari gangguan akibat aktivitas alam dan manusia, seperti pelayaran atau penangkapan ikan.

Saat ini, teknologi DAS sedang dalam tahap uji coba pada jalur kabel optik bawah laut antar pulau di wilayah rawan seismik. Hasil uji coba ini akan menjadi fondasi bagi integrasi sistem ini ke dalam sistem peringatan dini nasional.

Sebagai bagian dari komitmen untuk keterbukaan data, Telkom dan UGM juga menyusun protokol kolaboratif agar data dapat digunakan untuk kepentingan riset dan kebijakan publik. Langkah ini memperkuat upaya nasional dalam membangun sistem kebencanaan yang inklusif, berbasis data, dan responsif.

Inisiatif ini menjadi contoh nyata peran teknologi dalam membangun ketahanan bangsa melalui kolaborasi lintas sektor—antara industri, akademisi, dan masyarakat—guna menghadirkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *