ABNNews—Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Forum Perempuan Tolak Poligami (FPTP) meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memecat pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berpoligami.
Permintaan itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Mereka menggelar sejumlah poster dan spanduk, yang bertuliskan, “Pak Gubernur! Tindak PNS/ASN Berpoligami!!!”, “Perempuan Jakarta Tolak Poligami!”,
“Kami, Emak-Emak Jakarta Tolak Poligami! Tolak Pejabat Poligami! ” bunyi poster tersebut.
Via Loilatu, Koordinator aksi mengatakan, FPTP mendukung Gubernur Pramono Anung, yang sejak awal menjabat menyatakan penolakannya terhadap poligami dan siap mencopot jabatan ASN yang melakukan pelanggaran tersebut.
“Kami berdiri bersama Bapak Pramono Anung, yang telah menyatakan sikap menolak poligami di lingkungan birokrasi. Janji gubernur untuk bersikap tegas harus dibuktikan,” katanya.
Menurut dia, aksi yang dilakukan bukan sekadar persoalan moral pribadi, tetapi menyangkut integritas, etika, dan keadilan gender dalam pemerintahan.
FPTP juga menuntut agar Inspektorat DKI segera memeriksa serta menginvestigasi para pejabat yang diduga menjalankan praktik poligami dan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada publik.
Mengundurkan Diri
Pejabat dan ASN yang terbukti bersalah, kata Via, diminta untuk segera mundur dari jabatannya.
Tak hanya itu, FPTP menuntut agar seluruh ASN menjunjung tinggi etika dengan tidak melakukan hubungan gelap atau perilaku menyimpang yang dapat merusak suasana kerja dan mencoreng nama baik institusi birokrasi.
“Kami hadir bukan untuk menciptakan kegaduhan, tetapi untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan etika yang semestinya dijunjung tinggi oleh para pelayan publik,” kata Via.
DKI Jakarta, tambah dia, harus menjadi contoh pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Bagus Iswanto