banner 728x250

Misteri Mayat di Petilasan Hutan Karangkembang Terkuak, Polisi: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar

Ilustrasi. - Freepik

ABNnews – Senin pagi (19/5/2025), suasana Desa Kambangsari yang biasanya tenang mendadak geger. Sejumlah warga yang tengah melintasi kawasan hutan Karangkembang, tepatnya di RT 01 RW 03 Dukuh Pagersuruh, dikejutkan oleh temuan mengerikan, sesosok mayat pria tanpa identitas tergeletak di area petilasan, lokasi yang biasa dipakai untuk meditasi.

“Awalnya kami kira orang lagi bertapa atau pingsan, tapi ternyata sudah meninggal. Bau busuknya juga sudah terasa,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Warga segera melapor ke aparat desa, yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Tak butuh waktu lama, tim dari Polres Kebumen tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jenazah ke rumah sakit terdekat.

Polisi Temukan Kejanggalan

Kepolisian yang melakukan penyelidikan menggunakan teknologi Inafis Portable System (IPS) berhasil mengidentifikasi korban sebagai Muhsan Ngali, pria kelahiran Magelang, 5 Mei 1970, yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri Bringin 1.

Kasatreskrim Polres Kebumen, AKP Yosua Farin Setiawan, membenarkan penemuan jenazah tersebut. Ia menjelaskan bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi mulai membusuk dan diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari.

“Awalnya tidak ditemukan identitas, tapi setelah kami identifikasi, ternyata korban berasal dari Srumbung, Magelang,” jelas AKP Yosua, Kamis (22/5/2025).

Polisi pun mulai mencium adanya kejanggalan dalam kasus ini. Meski keluarga korban sempat menolak autopsi, akhirnya prosedur tersebut dilakukan karena adanya dugaan kekerasan sebelum korban meninggal dunia.

“Lokasi penemuan di hutan dan kondisi tubuh korban menimbulkan tanda tanya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk autopsi,” lanjutnya.

Makam korban bahkan sempat dibongkar kembali demi keperluan forensik. Polisi juga mencatat pakaian korban saat ditemukan: kaus abu-abu bergaris horizontal, celana kain hitam, dan ikat pinggang dengan rajah kulit hewan. Sepasang sandal biru bertuliskan “Indomaret” ditemukan tak jauh dari lokasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *