banner 728x250

Dukung Transisi Energi, PLN EPI dan IPB Kembangkan Ekosistem Biomassa di Cilacap

PLN EPI bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terus memperkuat ekosistem biomassa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, guna mendukung program cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala.

ABNnews— PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terus mendorong pengembangan ekosistem biomassa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya transisi energi nasional menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan. Inisiatif ini mendukung program cofiring biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala.

Sejak 2023, kerja sama antara PLN EPI dan IPB telah mencakup pengelolaan lahan seluas 106 hektare di tiga kecamatan: Kawunganten, Jeruklegi, dan Kesugihan. Lahan tersebut ditanami sekitar 216.000 tanaman energi, seperti Kaliandra dan Gamal, yang sebagian telah siap dipanen sebagai bahan baku biomassa.

“Kami menerapkan pendekatan agroforestri untuk mempersiapkan transisi energi. Tanaman energi ini bukan hanya sebagai pengganti batu bara, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan pangan bagi masyarakat,” jelas Ir. Andi Sukendro, M.Si., Dosen Silvikultur IPB.

PLTU Adipala saat ini telah mencampurkan 3-5% biomassa ke dalam bahan bakarnya. Sumber biomassa berasal dari limbah industri dan tanaman energi. Namun, untuk menjamin pasokan yang berkelanjutan, PLN EPI menggandeng masyarakat dalam penanaman mandiri tanaman energi.

“Kami menciptakan suplai biomassa yang berkelanjutan melalui penanaman oleh warga. Ini menjadi solusi untuk pasokan jangka panjang,” ujar Khalda Az Zahra, Officer Pengembangan Bisnis Biomassa PLN EPI.

Program ini juga menggerakkan roda perekonomian lokal. Melalui sistem tumpang sari, petani dapat tetap menanam pangan sambil membudidayakan tanaman energi. Daun tanaman seperti Gamal dan Kaliandra juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Setiap panen tanaman energi menghasilkan 6–10 kg biomassa yang kemudian diserap oleh BUMDes setempat, menjadi sumber penghasilan baru bagi petani.

Contohnya, BUMDes Semar Keleng di Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, mengelola fasilitas produksi biomassa berkapasitas 4 ton per hari dan mempekerjakan 20 orang dari masyarakat sekitar.

Untuk meningkatkan produksi, PLN EPI dan IPB berencana membuka tambahan 90 hektare lahan, dengan target produksi biomassa sebesar 1.000–2.000 ton per bulan. Target tahunan mencapai 42.000 ton biomassa, yang diperkirakan akan menurunkan emisi karbon sebesar 48.531,47 ton CO₂.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, pengembangan tanaman energi akan diperluas ke lebih dari 50 titik di Pulau Jawa, termasuk Gunungkidul, Tasikmalaya, Blora, Rembang, dan Brebes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *