banner 728x250

Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah Masyarakat Indonesia Cuma Jadi Kelinci Percobaan?

Vaksin TBC M72 milik Bill Gates Foundation. (Foto: istimewa)

ABNnews — Program uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) M72, yang disponsori The Gates Foundation masih menimbulkan kecurigaan, terutama perihal risiko dan dampak kesehatan yang mungkin dialami para pesertanya. Pemerintah diminta transparan mengungkap hasil uji klinis.

Belum lagi polemik publik, terutama di media sosial dengan narasi Indonesia dijadikan “kelinci percobaan”. Vaksin ini “belum lolos uji klinis”, “belum ada jaminan layak pakai” hingga “ada chip”.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membantah tuduhan warga Indonesia menjadi “kelinci percobaan”, serta tuduhan lain yang kerap dikaitkan dengan vaksin.

“Ini bukan kelinci percobaan. Justru harus nurut karena sudah terbukti bahwa Covid saja turun. Dulu juga banyak yang bilang ke teman-teman kan. Ada chip-nya, ada apalah itu, ” kata Budi selepas peluncuran program pemberantasan TBC di kantor Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (09/05) lalu.

Budi menerangkan, sudah ada tahap-tahapan yang dilalui vaksin ini sehingga menurutnya tak perlu ada yang dikhawatirkan. “Jadi ini secara sains, sudah terbukti aman,” ucapnya.

Budi mengatakan, mengatakan The Gates Foundation telah membiaya pengembangan vaksin TBC ke berbagai negara, terutama negara di Amerika Latin, Asia, dan Afrika. Negara-negara yang didanai merupakan negara berkembang dengan kasus TB tinggi.

Budi mengatakan vaksin itu sudah melewati fase 1-2. Yang terakhir sedang dilakukan uji klinik di tujuh negara untuk melihat efikasi dan keamanannya, termasuk di Indonesia. “Diharapkan nanti di akhir 2028 itu bisa keluar,” kata Budi.

Ia juga mengungkap alasan Indonesia menjadi tempat uji coba vaksin karena TBC merupakan penyakit menular pembunuh nomor satu di Indonesia. Tercatat, 100 ribu orang meninggal setiap tahun akibat TBC.

Budi mengatakan angka kematian ini lebih banyak daripada Covid-19 dalam lima tahun terakhir. “(TBC) tidak ada vaksinnya karena ini kejadian di negara miskin. Jadi negara maju enggak mau bikin,” ucap Budi.

Alasan lain Indonesia tertarik menjadi tempat uji coba klinik fase 3 karena bisa mengetahui kecocokan vaksin denga genetik orang Indonesia. Sebab, kata Budi, kecocokan vaksin juga dipengaruhi faktor genetiknya.

Selain itu, keterlibatan Indonesia juga menguntungkan karena ilmuwan dalam negeri bisa mendapatkan akses terhadap teknologi vaksin. “Ini kerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia,” katanya.

Manfaat lain adalah Indonesia bisa memproduksi dengan cepat dan segera begitu vaksin TBC ini melewati semua fase dan disetujui. Budi mengatakan pabrik Biofarma di Indonesia bisa langsung memproduksi dalam jumlah besar.

Menurut Budi, produksi massal dan cepat vaksin ini penting karena satu juta orang Indonesia terjangkit TBC setiap tahun. “Ini yang harus kita produksi vaksinnya minimal 10 kali lipatnya lah supaya bisa memastikan orang-orang kita enggak kena dan 100 ribu orang Indonesia yang meninggal setiap tahunnya bisa kita elakkan,” kata Budi.

Diketahui, program uji klinis vaksin TBC ini mencuat setelah pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan pendiri Microsoft dan filantropi Bill Gates, di Jakarta, Rabu (07/05) lalu.

Dalam pertemuan tersebut Prabowo dan Gates membicarakan upaya pengentasan sejumlah penyakit menular, seperti polio, malaria, dan TBC.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebut perihal pelaksanaan uji vaksin TBC dan malaria yang didanai yayasan milik Gates, yakni The Gates Foundation.

“Indonesia akan jadi salah satu tempat yang akan diuji coba dan kita mengetahui bahwa TBC memakan korban kita cukup besar yang meninggal hampir 100.000 setiap tahun, dan itu tekad kita untuk menurunkan. Dan beliau menunjukkan komitmen beliau untuk terus bantu kita di bidang itu, juga beliau sedang kembangkan vaksin malaria,” ujar Prabowo.

Ia mengatakan pengembangan vaksin ini positif karena TBC telah menelan korban jiwa hampir 100.000 setiap tahun. Sehingga Prabowo menyambut positif komitmen Bill Gates untuk membantu Indonesia di bidang vaksinasi. Selain vaksin TB, Bill Gates juga sedang kembangkan vaksin malaria.

Dalam kesempatan yang sama Bill Gates mengatakan dunia membutuhkan vaksin TBC dan dia menaruh perhatian terhadap angka penderita TBC di Indonesia. Ia menuturkan, uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk di Indonesia. Selain Indonesia, India dan Afrika juga menjadi tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Gates.

“Kami memiliki dua situs uji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *