banner 728x250
Hikmah  

Melawan Premanisme (Tidak Perlu Takut)

ABNnews – Operasi pemberantasan premanisme terus digencarkan Polri. Ribuan preman yang memalak, memaki dan melakukan kekerasan sudah diamankan.

Dalam Islam premanisme dianggap sebagai tindakan yang zalim dan melanggar prinsip-prinsip keadilan serta keamanan masyarakat.

Dilarang dan haram hukumnya. 

Rasulullah SAW sangat melarang dan mengharamkan premanisme atau tindakan kekerasan, intimidasi, dan penindasan terhadap orang lain. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menodongkan senjata kepada saudaramu, karena kalian tidak tahu, bisa jadi setan akan merebutnya dari tanganmu dan kalian akan terjatuh ke dalam neraka.”.

Islam datang sebagai agama rahmat yang menegakkan prinsip “laa dzarar wa laa dzirar” (tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain). Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari)

Allah SWT secara tegas mengutuk praktik semacam ini dalam firman-Nya: “Dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190)

Ustaz Bachtiar Nasir dilansir dari Republika.co.id, menyatakan, sistem sosial Islam sangat mementingkan keamanan, kesejahteraan, dan nyawa seseorang dalam suatu masyarakat, bahkan menjadikannya sebagai salah satu tujuan dari syariat (maqashid al-syariah). Karenanya, Islam melarang tindakan yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat, walau sekadar bercanda.

Dari Nu’man bin Basyir RA, ia berkata, “Dahulu kami bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, lalu ada seseorang yang mengantuk di atas kendaraannya. Kemudian ada seorang laki-laki lain mengambil anak panah orang yang ngantuk tersebut dari wadahnya. Orang itu pun terbangun seraya terkejut ketakutan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seseorang membuat takut seorang Muslim.” (HR Thabrani).

Masyarakat dan aparat harus bersatu padu memerangi premanisme.

Lawanlah semua bentuk premanisme di sekeliling kita sampai tetes darah penghabisan, jika kita gugur, maka kita syahid dan jika dia yang mati maka dia masuk neraka.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, apakah pendapatmu jika seseorang datang ingin mengambil hartaku?” Beliau menjawab, ”Jangan engkau berikan.”

Ia berkata, “Apa pendapatmu jika ia memerangiku?” Beliau menjawab, “Perangilah ia.” Ia berkata, “Apa pendapatmu jika ia membunuhku?” Beliau menjawab, “Maka engkau syahid.” Ia berkata, “Apa pendapatmu jika aku yang membunuhnya?” Beliau menjawab, “Maka dia masuk Neraka.” (HR Muslim).

Usia yang hina itu termasuk usia yang dihabiskan untuk menindas sesama. Semoga Allah melindungi kita semua dari menjadi korban maupun pelaku premanisme. Aamiin. (Wallohu a’lambishshawab/H. Ali Akbar Soleman Batubara/dari berbagai sumber).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *