ABNnews — Sosok pengganti juru bicara presiden atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi harus kredibel dan berintegritas. Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
Menurutnya, syarat kredibel itu mutlak agar pesan-pesan yang disampaikan jubir presiden lebih efektif. Pesan-pesan yang disampaikan tidak menjadi bumerang bagi presiden. “Untuk pengganti Hasan Nasbi, idealnya yang kredibel. Syarat ini diperlukan agar pesan-pesan yang disampaikan dapat dipercaya dan diterima masyarakat, ” kata Jamiluddin, Selasa (29/04).
Tak kalah penting, jubir presiden harus mampu mewakili presiden. Untuk itu, jubir harus berintegritas, agar setiap pesan yang disampaikannya hanya untuk kepentingan presiden, bukan kepentingan si jubir atau orang lain.
Selain itu, media relations-nya juga harus baik. Ia harus mampu menjembatani kepentingan wartawan dengan kepentingan presiden. “Dengan begitu, PCO dan jubir justru memperlancar arus informasi dari presiden yang dibutuhkan wartawan, bukan justru menghambatnya,” katanya.
Ia melanjutkan, PCO dan jubir harus memahami manajemen krisis, hal itu diperlukan agar jubir mampu memprediksi isu-isu yang berpeljang berkembang menjadi krisis. Dengan mengetahui hal itu, PCO dan jubir presiden akan cepat mengantisipasi isu-isu tersebut agar tidak berkembang.
“Dengan cara itu, PCO dan jubir tidak menjadi pemadam kebakaran. Hal ini dapat dipenuhi bila PCO dan jubir memiliki kemapuan antisipasi dan prediksi,” katanya.
Kiranya PCO dan jubir seperti itu yang diperlukan Prabowo. Dengan begitu, PCO dan jubirnya tidak menjadi beban bagi Prabowo. Menurut Jamil, mundurnya Kepala PCO Hasan Nasbi sudah diduga sebelumnya.
Hasan Nasbi sebelumnya menuturkan keputusannya merupakan jalan terbaik untuk kebaikan komunikasi kepresidenan kedepannya. Dia menyampaikan apabila ada persoalan di luar kemampuan, dia harus tahu diri untuk mundur dari jabatan PCO.
“Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh. Kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” kata Hasan dalam video yang dirilis Total Politik, Selasa (29/4/2025).