banner 728x250

Motori Transisi Energi Nasional, PLN EPI Pamer Keunggulan di GHES 2025

Foto dok PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)

ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya sebagai motor utama transisi energi nasional dengan menghadirkan experience booth transisi energi dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 yang berlangsung pada 15–17 April 2025 di Jakarta Convention Center.

Anak Perusahaan PLN EPI, Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) menampilkan proyek kajian pemanfaatan hydrogen untuk perkapalan serta mendorong inovasi berkelanjutan di sektor pelayaran Indonesia.

“Kami melihat hidrogen hijau sebagai salah satu solusi terobosan yang paling menjanjikan dalam menurunkan emisi karbon secara signifikan di sektor energi,” ungkap Mamit Setiawan dalam keterangan resmi terkait acara Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025.

Dalam ajang GHES 2025 ini, PLN EPI juga memaparkan strategi investasi dan rencana pengembangan infrastruktur hidrogen hijau di Indonesia. Proyek strategis yang tengah dikembangkan PLN EPI, meliputi pembangunan infrastruktur, seperti electrolyzer berkapasitas besar serta jaringan pipa hidrogen yang akan menghubungkan Sumatera dengan Singapura.

Proyek pengembangan hub hidrogen hijau di Sumatera, yang merupakan kerja sama antara PLN EPI dan Sembcorp Utilities PTE Ltd, diproyeksikan memiliki electrolyzer berkapasitas hingga 675 MW dan menghasilkan antara 50 hingga 100 kilo ton per tahun hidrogen hijau. Infrastruktur ini juga akan dilengkapi pipa bawah laut sepanjang 350 km untuk ekspor ke Singapura.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menjelaskan rencana pengembangan infrastruktur hidrogen hijau di Indonesia kepada pengunjung Booth di ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025

“Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi regional, tetapi juga mempercepat integrasi energi terbarukan dalam skala besar”, jelas Mamit.

Menurutnya, keberhasilan pengembangan proyek hidrogen hijau ini akan membuka peluang kolaborasi regional yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi rendah karbon terbesar di Asia Tenggara.

“Kami optimistis bahwa sinergi antara listrik dan hidrogen akan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan energi di kawasan ini”, tutup Mamit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *