banner 728x250
Dunia  

Kardinal dari Asia Ini Kandidat Terdepan Pengganti Pope Francis?

Kardinal Luis Antonio Tagle. (Foto: istimewa)

ABNnews — Paus Fransiskus meninggal dalam usia 88 tahun pada Senin pagi (21/04). Setelah kepergian Pope Francis, para kardinal di seluruh dunia akan berkumpul di Vatikan untuk melakukan pemilihan Paus. Lantas siapa kandidat terdepan sebagai pemimpin Gereja Katolik yang baru?

Dalam beberapa minggu mendatang, para Kardinal akan berkumpul di Vatikan untuk menggelar konklaf yang sakral. Pemungutan suara secara rahasia di Kapel Sistina akan dilakukan oleh para Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, dan seorang paus baru akan dipilih jika mencapai dukungan dua pertiga suara.

Bila tidak tercapai, pemungutan suara akan terus berlangsung hingga muncul sosok yang disepakati. Tanda bahwa paus baru telah terpilih akan diumumkan lewat asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina.

“Pemilihan ini tidak hanya menamakan pemimpin berikutnya, tetapi juga menentukan masa depan Gereja,” tulis Michelle Dillon, dekan College of Liberal Arts di University of New Hampshire, dilansir Newsweek.

“Hari-hari menjelang konklaf akan menjadi waktu krusial bagi para uskup dan kardinal untuk saling berdiskusi secara informal tentang arah dan harapan mereka.”

Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus. Dari sejumlah nama yang diprediksi akan menjadi paus, Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, dianggap berpeluang besar melanjutkan agenda progresif Paus Fransiskus.

Kardinal berusia 67 tahun ini seorang advokat untuk inklusi dan evangelisasi. Ia ditasbihkan sebagai pendeta pada 1982. Dikutip dari newsweek, ia memiliki pengalaman signifikan dalam memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan merupakan tokoh tepercaya dalam lingkaran dalam Fransiskus.

“Secara keseluruhan, saya pikir fakta bahwa menurut hitungan saya lebih dari 100 pemilih paus yang memenuhi syarat ditunjuk oleh Fransiskus dapat berdampak besar pada hasilnya,” kata Cristina Traina, seorang profesor di Universitas Northwestern. “Artinya, kita mungkin tidak akan bisa mengubah prioritas Fransiskus.”

Tagle yang keturunan Asia, menarik  perhatian. Agama Katolik tumbuh pesat di benua itu, terutama di Filipina. Ia lahir pada 21 Juni 1957 di Manila. Tagle telah lama dikenal karena wawasan teologisnya yang mendalam, kepedulian pastoralnya, dan komitmennya terhadap misi sosial Gereja.

Tagle dengan cepat menarik perhatian karena kemampuannya memadukan ketelitian intelektual dengan hubungan yang mendalam dengan masyarakat, khususnya yang terpinggirkan. Kegiatan akademisnya membawanya meraih gelar doktor teologi dari Universitas Kepausan Gregorian yang bergengsi di Roma.

Karier gerejawi Tagle dimulai dengan pengangkatannya sebagai Uskup Imus pada 2001. Sejak 2011, ia menjadi Uskup Agung Manila. Pengaruhnya tumbuh secara signifikan. Ia amat peduli pada keadilan sosial, martabat manusia, dan pengentasan kemiskinan yang membuatnya dikagumi secara luas baik di Filipina maupun di seluruh dunia. Pada 2012, Paus Benediktus XVI mengangkatnya ke Dewan Kardinal, yang menandai dimulainya keterlibatannya yang signifikan dalam kepemimpinan Vatikan.

Jika terpilih, Tagle akan mengukir sejarah sebagai paus pertama dari Asia di era modern. Terpilihnya Tagle akan mencerminkan kehadiran Gereja yang semakin berkembang di belahan bumi selatan, khususnya di kawasan seperti Asia dan Afrika, tempat populasi Katolik berkembang pesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *