ABNnews — Aksi demo menolak UU TNI depan Gedung Grahadi Surabaya, PesSenin (24/04) dilakukan ratusan mahasiswa dan masyarakat sipil. Massa aksi meminta agar Indonesia jangan sampai kembali ke zaman Orde Baru (Orba).
“Saya yakin itu tidak hanya di Surabaya, tapi di seluruh Indonesia. Kami nggak mau kembali ke zaman Orba,” kata jubir massa aksi, Jaya, kepada wartawan di depan Gedung Negara Grahadi, Senin (24/03).
Awalnya massa aksi melakukan orasi bergantian di gerbang sisi timur Grahadi. Sekitar pukul 16.15 WIB situasi semakin memanas ketika massa aksi berusaha menarik kawat berduri di depan Grahadi.
Dari sisi belakang ada seseorang melempar botol plastik ke arah halaman gedung. Massa aksi lainnya kemudian ikut melakukan lemparan, mulai botol plastik, petasan, batu, hingga beberapa molotov.
Api yang sempat membakar pagar dan halaman kemudian langsung dipadamkan dengan water cannon.
Belum ada keterangan dari pihak resmi siapa yang memulai pelemparan tersebut. Selain itu juga belum diketahui apakah sekelompok orang yang melempari molotov, batu dan kembang api itu adalah bagian dari massa aksi atau bukan.
Sekitar pukul 17.20 WIB, aparat keamanan berpakaian preman mulai menangkapi peserta aksi. Mengutip cnnindonesia, setidaknya ada lima orang peserta aksi yang ditangkap.
“Silahkan anda meninggalkan lokasi sebelum kami memberikan tindakan tegas. Silahkan meninggalkan area di depan saya,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso melalui pengeras suara.