banner 728x250

Analisa Ahli Psikologi Forensik Terkait Teror Kepala Babi Dimasak Saja

Reza Indragiri Amriel, ahli psikologi forensik

ABNnews – Reza Indragiri Amriel, ahli psikologi forensik menilai pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi terkait kiriman kepala babi kepada redaksi Tempo dimasak saja, mengandung dua hal yang harus dikritisi.

“Pertama, penyepelean terhadap harkat hidup manusia. Anggaplah babi bisa dikonsumsi oleh kalangan tertentu. Tapi dalam situasi ini, babi disembelih bukan dalam konteks konsumsi,” ujar Reza Indragiri Amriel di Jakarta, Senin (24/3/2025).

“Kepentingan penyembelihan adalah ekspresi kemarahan sekaligus intimidasi terhadap pihak penerima kepala babi. Intimidasi adalah pidana. Cek pasal 335 dan 448 KUHP,” imbuhnya.

Reza menyebut pengiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo mirip dengan peristiwa pengiriman kepala anjing ke Habib Bahar bin Smith sekian tahun lalu. Ia pun memaparkan tidak pantas negara abai terhadap dugaan perbuatan pidana semacam itu.

“Sekiranya, kepala babi dikirim ke rumah Jokowi, apakah Hasan Nasbi akan mengeluarkan pernyataan serupa?,” tanyanya.

“Pada titik itulah saya menyebut pernyataan Hasan Nasbi sebagai versi lunak dari ‘ndasmu!’ Fasih betul Hasan Nasbi meng-cover version-kan perkataan Presiden Prabowo,” tegasnya.

Reza menegaskan, ulah Hasan Nasbi itu sangat disesalkan, mengingat belum lama ini Presiden telah mengundang para pemred ke Hambalang. Silaturahim hangat itu memberikan makna betapa pentingnya media dan wartawan di mata Presiden.

Kedua, sambung Reza, pertanyaan Hasan Nasbi kepala babi dimasak saja, juga merupakan penihilan terhadap hak hidup binatang. Pengiriman kepala babi merupakan sentimen negatif terhadap Tempo. Tapi harusnya pengekspresiannya tidak dilakukan lewat tindak kekerasan terhadap binatang.

“Penyiksaan binatang merupakan pelanggaran pasal 302 dan 540 KUHP,” tegasnya.

Jadi, lanjut Reza, perkataan Hasan Nasbi itu sangat kontras dengan sikap Prabowo yang sangat menyayangi satwa. Kuda bahkan kucing disayang Prabowo.

Usai dikecam berbagai pihak, Hasan Nasbi meluruskan pernyataan soal memasak kepala babi. Dia berkata ide memasak kepala babi justru didapat setelah melihat akun media sosial Cica.

“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenarnya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu,” kata Hasan, Sabtu (22/3/2025).

Dia berkata teror kepala babi merupakan cara kuno. Hasan justru sepakat dengan Cica menanggapi teror itu dengan memasaknya. Hasan menegaskan tidak merendahkan pers dengan pernyataannya. Menurutnya, langkah memasak kepala babi justru merendahkan si peneror.

“Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak,” ujar Hasan.

Bagus Iswanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *