banner 728x250

Wabup Garut Semprot Ormas Razia Puasa: Bikin Investor Alergi, Masyarakat Ketakutan

Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina. (Foto: istimewa)

ABNnews — Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina merespons aksi razia yang dilakukan oleh sebuah ormas di Garut terhadap warung makan yang tetap buka di siang hari saat Ramadhan.

Ia menilai tindakan sweeping tersebut sebagai aksi anarkis yang dapat merusak citra Kabupaten Garut. “Ini tugas kami, highlight-nya hari ini ada kekerasan yang ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk,” ujar Putri Karlina dalam sebuah video yang dilihat pada Senin (10/03).

Dalam pernyataannya, Putri Karlina juga menyoroti peran koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, yang dianggap bertanggung jawab atas aksi sweeping tersebut. Ia secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan yang dilakukan ormas tersebut.

“Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Ceng Aam. Jangan sampai membuat kami bereaksi. Kalau saya mau, saya bisa men-tolol-tololkan Satpol PP, saya bisa menggoblok-goblokkan orang. Apakah itu citra yang baik untuk seorang Wakil Bupati?” ungkapnya dengan nada kesal.

Putri Karlina bahkan tampak emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap warga. Anak perempuan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto ini menegaskan, tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Putri juga menyampaikan bahwa menjaga ketertiban Garut dengan cara yang benar penting untuk dilakukan supaya daerah tersebut tidak dicap sebagai daerah yang kurang kondusif.

Ia mengatakan, citra buruk seperti itu dapat berdampak pada banyak aspek, termasuk investasi dan perekonomian daerah. Iinvestor bakal alergi masuk ke Garut.

Perwakilan ormas yang hadir menyebut bahwa kejadian tersebut di luar dugaan mereka dan menyampaikan permohonan maaf. Sementara itu, Satpol PP menegaskan bahwa segala bentuk penertiban harus dilakukan sesuai aturan, dengan prinsip tegas, tepat, dan tetap humanis.

“Kita memohon maaf, hal tersebut di luar dugaan kami. Mungkin untuk hari Rabu teguran buat saya dan rekan-rekan saya, itu baru terjadi seperti itu,” ucap perwakilan ormas.

Akibat insiden ini, pihak kepolisian turun tangan untuk meminta keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat. Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengonfirmasi bahwa empat anggota ormas serta personel Satpol PP telah diperiksa pada Sabtu malam.

“Ya, akibat kejadian itu kami meminta keterangan terhadap anggota Ormas dan Satpol PP,” ujar AKP Joko Prihatin.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah anggota ormas di Garut melakukan razia di salah satu lokasi warung makan pada Kamis (05/03).

Kemudian, tampak mereka mengintimidasi pengunjung warung tersebut dengan cara membentak, menggebrak meja, menumpahkan air, hingga melemparkan gelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *