banner 728x250

Program Pangan Murah Diminati Warga Solo, Selisih Harga Rp2.000 Sangat Berarti

Masyarakat mengantre untuk mendapatkan bahan pokok dalam program pangan murah Pangan Segar Terjangkau Aman dan Sehat (Pasar Teras) di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (6/3/2025).
Masyarakat mengantre untuk mendapatkan bahan pokok dalam program pangan murah Pangan Segar Terjangkau Aman dan Sehat (Pasar Teras) di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (6/3/2025).

ABNnews – Program atau gerakan pangan murah pada Bulan Puasa dan Lebaran tidak hanya digelar pemerintah pusat melalui Operasi Pasar Gerai AgriPost di jaringan Kantor Pos pada 24 Februari-29 Maret 2025.

Pemerintah daerah seperti Pemkot Solo pun menyelenggarakan program serupa melaui Pangan Segar Terjangkau Aman dan Sehat atau Pasar Teras. Kali pertama, Pasar Teras diadakan di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Kamis (6/3/2025).

Pasar Teras ini rencananya diadakan dua kali lagi, yakni di kompleks Taman Jayawijaya Mojosongo, Kecamatan Jebres, pada 20 Maret 2025 dan di Kantor Kecamatan Banjarsari pada 26 Maret 2025.

Di Pasar Kliwon, Pasar Teras cukup diminati masyarakat, meski tidak seramai seperti suasana pembagian sembako gratis. Masyarakat yang datang secara bergelombang kemudian mengantre dengan tertib di meja-meja yang menyediakan jenis bahan pokok masing-masing, seperti beras, minyak, telur, dan lainnya untuk dilayani petugas.

Di sana juga tidak terlihat adanya desak-desakan di barisan, apalagi merebut antrean orang lain. Mereka seolah meyakini bahwa stok yang disediakan pagi itu cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka yang datang.

Di sisi lain, meski bukan program pemberian pangan gratis, program pangan murah ini tetap menarik minat warga. Sebab ada selisih harga antara di pasar dengan di lokasi pangan murah.

Salah satu warga Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Ndani, 76, mengatakan meski selisih harga antara program pangan murah dengan harga di pasar tidak terlalu jauh, namun ini tetap berarti baginya.

“Lumayan lah, ada selisih harga Rp2.000 minyak goreng (Minyakita 1 liter). Kalau di pasar Rp17.500 per liter, di sini Rp15.500 per liter,” ujarnya di sela-sela menunggu antrean.

Apalagi, jika selisih ini diakumulasikan dari jumlah barang yang dibeli. Pada hari ini dia membeli dua liter Minyakita, 1 kg telur, dan 5 kg beras.

“Kalau ditotal selisihnya kan jadi lumayan,” imbuhnya.

Ungkapan senada disampaikan Miko Yani yang juga warga Kelurahan Joyosuran. Menurutnya, selisih harga menjadi pertimbangannya datang ke program tersebut.

“Saya jalan kaki ke sini. Kebetulan rumah saya juga tidak terlalu jauh. Saya hanya mau cari telur 1 kg. [Bahan pokok] yang lain masih ada,” ujarnya.

Dia menguraikan pada program pangan murah ini telur dijual Rp26.000 per kg, sedangkan di pasar harganya Rp28.500.

“Ya ada selisih Rp1.500 lumayan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan gerakan pangan murah tingkat Kota Solo digelar dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran 2025.

“Ini adalah gerakan pangan murah dalam rangka HBKN Puasa dan Lebaran 2025, sekaligus stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta pengendalian inflasi,” ujarnya.

Peserta program ini adalah BUMN pangan, Perseroda, swasta, kelompok tani, kelompok pengolah dan pemasar ikan, dll. Kali ini tersedia beras medium sebanyak 2 ton dengan harga Rp12.000 per kg, minyak goreng sebanyak 500 liter dengan harga mulai Rp15.700 per liter, telur 500kg dengan harga Rp26.000 pe kg, dll.

“Kami juga mengampanyekan stop boros pangan dengan berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan, yang bertujuan meningkatkan efisiensi pangan dan mengurangi dampak pemborosan pangan terhadap lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani mengatakan Pemkot mengapresiasi penyelenggara dan pihak yang terlibat program.

“Ini adalah untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga di tengah meningkatnya permintaan selama Bulan Puasa dan menjelang Lebaran. Kami mengapresiasi Dinas dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyediaan pangan,” jelasnya.

Astrid yang membacakan pesan Wali Kota Solo Respati Ardi juga besan agar jajarannya memastikan kelancaran distribusi pangan, aga harga dan kualitas pangan, tingkatkan koordinasi dengan swasta/distributor, dan berinovasi dalam kebijakan ketahanan pangan agar program seperti ini bisa berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *