ABNnews – Orang yang taat berpuasa terjaga kesabarannya. Sabar menahan lapar, haus dan hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikannya mampu bersabar. Tidak ada pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran” (HR. Bukhari-Muslim).
Buya Hamka mengatakan sabar merupakan sikap jiwa yang besar dan terlatih, yang akan diperoleh dengan jalan mengendalikan diri, tabah dalam menghadapi segala ujian, dengan disertai bersyukur dan mengharapkn ridho Allah dan memegang teguh ketakwaan.
“Kesabaran bukan mimpi melainkan merupakan suatu keniscayaan yang harus dimiliki orang beriman.” Demikian kata DR Yusuf Qordhowi dalam kitabnya “Al Qur’an Menyuruh Kita Sabar”.
Al Qur’an menjadikan sabar sebagai kriteria apakah seseorang layak untuk memasuki surga-Nya. “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera “ (QS Al Insan : 12). Wallohu a’lambishshawab.
Tak hanya melatih kesabaran, ibadah puasa Ramadhan sarana bagi manusia untuk disiplin. Saat bangun untuk sahur membiasakan untuk bangun pagi. Kemudian saat berbuka puasa pun dilatih untuk disiplin waktu dalam melakukan sesuatu amal kebaikan, menjalankan tugas pekerjaan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan tetap.
Allah SWT ingin menjadikan manusia bertaqwa, memiliki harkat kemanusiaanya, mematuhi ketentuan agama melalui ibadah puasa.
Dengan berpuasalah maka manusia bisa mengendalikan penglihatan, pembicaraan, pendengaran keinginan lainnya yang terlarang. (H. Ali Akbar Soleman Batubara)