ABNnews — Bencana banjir melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek). Banjir setinggi dua hingga tiga meter tak hanya merendam rumah tapi juga mobil.
Mobil yang terendam banjir biasanya bisa menimbulkan kerusakan. Karena itu perlu penanganan secepatnya jika ingin mobil kesayangan selamat.
Sebelum menangani mobil Anda yang terendam banjir, ada beberapa hal yang perlu dihindari. Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu membagikan tips yang dapat membantu agar tidak memperburuk kondisi kendaraan.
“Hal pertama yang tidak boleh dilakukan adalah menyalakan mesin, karena air yang masuk ke dalam ruang bakar atau sistem kelistrikan dapat menyebabkan kerusakan fatal, seperti water hammer atau korsleting,” kata dia.
Yannes menjelaskan, ketika mobil terendam banjir, air dapat masuk ke dalam mesin, sistem kelistrikan, dan komponen elektronik lainnya, yang dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan permanen.
Jika mobil langsung dinyalakan tanpa memastikan bahwa semua sistem dalam kondisi kering dan aman, kemungkinan besar akan memperburuk kerusakan tersebut. Misalnya, air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pembakaran atau bahkan menyebabkan mesin macet.
Selain itu, air yang meresap ke dalam bagian kelistrikan seperti kabel atau sistem komputer mobil dapat menyebabkan kerusakan pada sirkuit dan sensor yang sangat mahal untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan mobil benar-benar kering dan diperiksa oleh teknisi sebelum mencoba menyalakannya kembali.
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika mobil terendam banjir adalah mencabut kabel aki guna menghindari risiko korsleting pada sistem kelistrikan, kemudian pindahkan kendaraan ke lokasi yang lebih tinggi dan kering untuk mempermudah proses penanganan.
Setelah kendaraan berada di tempat yang aman, lakukan inspeksi terhadap level oli mesin dan transmisi, di mana perubahan warna menjadi kecoklatan atau tampak bercampur air menandakan perlunya penggantian segera guna mencegah kerusakan komponen internal.
“Selain itu, filter udara harus diperiksa dan dikeringkan apabila dalam kondisi basah, mengingat keberadaan air di dalam sistem ini dapat menghambat proses pembakaran dan menyebabkan gangguan pada performa mesin,” jelas Yannes, seperti dilansir Antara.
Inspeksi lebih lanjut perlu dilakukan pada sistem kelistrikan, termasuk busi dan aki, untuk memastikan bahwa tidak ada kelembapan berlebih yang dapat mengakibatkan hubungan arus pendek.
Tangki bahan bakar juga harus dikuras guna mengeliminasi potensi kontaminasi air yang dapat menyebabkan gangguan pada proses pembakaran serta merusak komponen injeksi bahan bakar.
Selain aspek mesin dan kelistrikan, sistem pengereman juga perlu mendapatkan perhatian, dengan memastikan tidak adanya lumpur atau air yang mengganggu fungsi rem agar performa pengereman tetap optimal saat kendaraan kembali dioperasikan.
TSetelah seluruh tahapan inspeksi dan tindakan awal ini dilakukan, kendaraan harus dibawa ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan lebih mendetail serta tindakan perbaikan menyeluruh guna memastikan seluruh komponen kembali berfungsi dengan baik dan kendaraan aman untuk dikendarai.