banner 728x250

Ditangkap Polisi, Ini Tampang Dua Anggota Ormas Palak dan Bubarkan Marching Band Anak TK di Pamulang

Polisi berhasil menangkap dua orang diduga anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) yang memalak dan membubarkan marching band anak TK (Taman Kanak-kanak) di Kawasan Permata Pamulang Tangerang Selatan, Banten. (Foto: Istimewa)

ABNnews – Polisi berhasil menangkap dua orang diduga anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) yang memalak dan membubarkan marching band anak TK (Taman Kanak-kanak) di Kawasan Permata Pamulang Tangerang Selatan, Banten.

Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya mengatakan, kedua pelaku diketahui berinisial S dan N. Kini, keduanya telah dijebloskan ke ruang tahanan.

Dhady Arsya menjelaskan kedua pelaku ditangkap di tempat berbeda. Pelaku pertama yang memegang pisau ditangkap di rumahnya. Sedangkan pelaku lainnya, tertangkap di Jalan saat akan melarikan diri. 

“Ya, kami amankan tadi malam,” kata Dhadya. Sabtu (15/2/2025).

Polisi juga berhasil mengamankan pisau pelaku yang digunakan untuk mengancam guru TK untuk menusuknya. Dijelaskan Dhady, kedua pelaku sengaja datang ke TK tersebut untuk minta jtrah preman. Saat kejadian, para siswa sedang latihan drum band. 

“Mereka minta jatah preman untuk beli rokok. Tapi saat itu pihak kepala sekolah sedang tidak ada. Merasa ditolak, keduanya pun mengamuk di hadapan siswa, bahkan tega mengacak-acak perlengkapan drum band TK tersebut” ujarnya. 

“Kami jerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 junto Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Ancamannya 10 tahun penjara,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah video dua orang yang diduga ormas memalak dan membubarkan marching band anak TK (Taman Kanak-kanak) di Kawasan Permata Pamulang Tangerang Selatan, Banten viral di media sosial.

Video yang diunggah akun media sosial Instagram @wargatangsel pada Jumat (14/2/25) tersebut memperlihatkan terduga pelaku menodongkan pisau di depan anak-anak TK.

Peristiwa berawal saat siswa TK itu latihan drum band di halaman sekolah. Namun, tiba-tiba dua pria itu datang mengamuk, meminta jatah “uang kopi”.

Seorang pelaku mengenakan celana pendek, sedangkan lainnya memakai celana loreng hitam-oranye. Keduanya kemudian mendatangi penyelenggara marching band.

Pria yang memakai celana pendek mendadak memukul wajah seorang pria yang diduga penyelenggara kegiatan marching band anak-anak TK tersebut. Dua orang ormas itu juga mengeluarkan kalimat ancaman dan makian di depan anak-anak TK.

“Jagoan pada lo, hah!” tantang seorang pria bercelana loreng hitam-oranye.

Tidak hanya merusak perlengkapan drum band, preman ini juga mengancam menusuk guru TK di sekolah itu menggunakan pisau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *